Banjir mulai menerjang beberapa wilayah Ibukota DKI Jakarta. Cara Jokowi mengatasi banjir
pun terus dipertanyakan warga. Gubernur DKI Jakarta itu mengaku bisa
menangani secara langsung di lokasi banjir. Seperti apa Jokowi
mengambil tindakan?
Seorang pengamat politik Herry Koestanto
menilai semestinya warga Jakarta tidak bisa menyalahkan Jokowi bila
banjir datang. Sebab, Gubernur yang sebelumnya menjabat bertahun-tahun
pun belum mampu menangani musibah tersebut.
Setiap ditanyai wartawan terkait masalah banjir, Jokowi selalu menjawab
dirinya baru lima bulan menjabat. Ia mengatakan perlu wakktu menentukan
cara menangani banjir secara menyeluruh. "Saya ini kan memang
penginnya ke lapangan terus, ingin menguasai masalah secara detail
seratus persen agar saya mengerti," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta,
Jumat (23/11) malam.
Bila masalah di lapangan sUdah dikuasai, barulah Jokowi membuat rencana
penanganan. Kemudian ia menentukan waktu yang tepat untuk
mengeksekusinya. Saat ini yang perlu dipersiapkan untuk mengantisipasi
datangnya hujan deras dan banjir adalah penanganan lapangan.
Jokowi juga menegaskan soal distribusi logistik yang dimintanya harus
sesegera mungkin dan tepat sasaran. "Ya memang penanganan lapangan,
seperti persiapan-persiapan perahu yang harus segera dikirim kayak
kemarin siang, sore. Penanganan-penanganan lapangan seperti itulah yang
harus dikerjakan dalam menanggulangi peristiwa banjir," papar Jokowi.
Pasangan Ahok ini juga telah menjalankan antisipasi banjir menengah.
Misalnya melanjutkan proyek pelebaran Kali Pesanggrahan yang akan
dipercepat mulai tahun depan. "Kalau setahun misalnya rampungnya sekian
kilometer, nanti dilipatkan dua kali kalau perlu. Tapi ini kan
menyangkut juga kecepatan pembebasan tanah," jelas Jokowi.
Tak hanya pembebasan tanah untuk pelebaran Kali Pesanggrahandd, Jokowi
bersama dengan Kementrian Pekerjaan Umum juga melakukan pengerukan
Cengkareng Drain dan kali-kali kecil lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar