ANimasi

Rabu, 23 Oktober 2013

Cash Flow

· Pengertian Cash Flow

Arus Kas (Cash Flow) adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan (Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 2.2). Arus Kas adalah arus kas masuk operasi dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan arus kas operasi dimasa mendatang (Brigham dan Houston 2001 : 47).

Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Arus Kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas dalam periode tertentu yang berjangka pendek dalam pengelolaan uang yang dimiliki perusahaan.

· Fungsi Dana pada pengaturan Cash Flow

Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu

1.  fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan        dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal

2.  fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.

3.  capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.


· Kas dan Ekuivalen Kas

Pada laporan arus kas, kas mempunyai arti yang lebih luas, yaitu tidak hanya kas dalam perusahaan tapi juga kas di bank. Kas mencakup juga ekuivalensi kas, yang merupakan investasi yang sangat likuid yang dapat dikonversikan ke dalam bentuk kas setiap saat (Hongren dkk 1989 : 845). Laporan arus kas menjelaskan perubahan kas dan ekuivalen kas.

Kas hanya meliputi pos-pos yang tersedia untuk membayar kewajiban. Sedangkan ekuivalen kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid dengan dua karakteristik tambahan (Dyckman dkk 2001 : 552), yaitu :

a. Dapat segera dikonversi menjadi kas dalam jumlah yang sudah diketahui dan tetap.

b. Sudah sangat mendekati jatuh tempo sehingga resiko terjadinya fluktuasi nilai pasar akibat perubahan suku bunga tidak signifikan.

Ekuivalen kas disatukan dengan kas untuk tujuan penyusunan laporan arus kas karena sekuritas yang memenuhi kriteria sebagai ekuivalen kas yang meliputi dana pasar, uang, kertas komersial, serta obligasi, surat hutang tanpa bunga, dan wesel pemerintah secara ekonomis setara kas.

· Bagian-bagian Cash Flow

Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:

1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.

2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan.

3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi defisit.

· Kategori Cash Flow

Semua arus kas masuk dan arus kas keluar diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kategori : Operasi, Investasi, Pendanaan. Pengklasifikasian arus kas ini penting dilakukan untuk mengevaluasi arus kas yang telah terjadi dan memprediksi arus kas masa depan.

a. Arus Kas Operasi (Operating Cash Flow).

Arus kas operasi dikaitkan dengan kegiatan memproduksi dan menyerahkan barang, menyediakan jasa, serta transaksi lainnya yang diperhitungkan dalam penentuan laba. Arus kas Operasi adalah semua arus yang tidak didefinisikan sebagai kegiatan investasi atau pendanaan. Arus kas operasi mencakup berikut ini:

1. Keterkaitannya dengan laba merupakan alasan untuk mengklasifikasikan arus tersebut sebagai arus kas operasi.

2. Arus kas dari transaksi lainnya yang pada awalnya mungkin merupakan arus investasi atau pendanaan, diklasifikasikan sebagai arus operasi jika berhubungan dengan kegiatan usaha yang utama.

b. Arus Kas Investasi (Investing Cash Flow)

Arus kas investasi dikaitkan dengan investasi dalam dan pelepasan (disposisi) aktiva pabrik serta sekuritas hutang dan ekuitas tertentu, memberikan dan menagih pinjaman, serta kegiatan strategis lainnya. Kategori ini penting untuk mengidentifikasi rencana pertumbuhan perusahaan. Kategori ini mencakup hal-hal berikut
1. Selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar investasi adalah arus kas masuk/arus keluar bersih dari kegiatan investasi.

2. Perbedaan mendasar antara arus kas keluar operasi dan investasi terletak pada periode manfaat yang di antisipasi.

3. Keuntungan dan kerugian dari operasi yang dihentikan serta
transaksi yang menimbulkan pos-pos luar biasa seringkali dikaitkan dngan arus kas investasi.

c. Arus Kas Pendanaan (Financing Cash Flow)

Arus kas pembiayaan dikaitkan dengan perolehan sumber daya dari pemilik dan pemberian pengembalian atas investasi mereka, peminjaman uang, dan pembayaran kembali pokok pinjaman. Selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pendanaan merupakan arus kas masuk (keluar) bersih dari kegiatan pendanaan.

Ø Kegunaan Cash Flow

· Manfaat Cash Flow

Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama management. Diantaranya:

1. Cash flow merupakan alat pengkontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur keberhasilan dalam mencapai target yang di tetapkan, dapat juga digunakan sebagai alat penaksir kebutuhan di masa yang akan datang.

2. Dalam penyusunan cash flow harus diperhatikan yang mana saja yang dapat mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi contoh; pengakuan adanya kerugian piutang, adanya pengkuan atau pembebanan depresiasi, adanya pembayaran stock defidend merupakan sesuatu yang tidak mempengaruhi cash flow.

3. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash flow dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mambayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.

4. Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan dana adalah sama dan perhitungan penerimaan cash flow hanya memasukan penjualan secara tunai sedangkan hasil penjualan kredit baru akan dimasukan setelah benar-benar diterima secara tunai.

5. Dalam penerapannya sebelum membuat cash flow, tentukan besarnya kas minimum yang tersedia (safety cash balance), apabila pada estimasi cash out flow lebih besar dari pada cash flow in maka akan terjadi deficit. Salah satu cara untuk menutup deficit tersebut adalah dengan mengajikan pinjaman ke bank.

6. Asumsi merupakan suatu konsep dasar yang harus diterapkan walau pun angapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, semakin banyak anggapan yang digunakan (pada umumnya tidak sesuai kenyataan) akan banyak kelemahan pada analisa tsb.

· Tujuan Laporan Cash Flow

Laporan arus kas dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan berikut ini (Hongren dkk 1989 : 845) : 

a. Untuk memperkirakan arus kas masa datang. Dalam banyak kasus, sumber dan penggunaan kas perusahaan tidaklah berubah secara dramatis dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, penerimaan dan pengeluaran kas dapat diterima sebagai alat yang baik untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa datang.

b. Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen. Laporan arus kas akan melaporkan kegiatan investasi perusahaan, sehingga memberikan informasi arus kas kepada investor dan kreditor untuk mengevaluasi keputusan manajer. 

c. Untuk menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden kepada pemegang saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor.

d. Laporan arus kas membantu investor dan kreditor untuk mengetahui apakah perusahaan bisa melakukan pembayaran – pembayaran ini.

e. Untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.

f. Adanya kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan yang mempunyai laba bersih yang cukup tetapi kas yang rendah menyebabkan diperlukannya informasi arus kas.


Tujuan Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas (Dyckman dkk 2001 : 550). Informasi arus kas membantu pemakai untuk menilai :

a. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas.
b. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban.
c. Penyebab terjadinya perbedaan antara laba dan arus kas terkait.
d. Pengaruh kegiatan investasi dan pembiayaan (pendanaan) yang menggunakan kas dan yang tidak (non kas) terhadap posisi keuangan perusahaan.

Ø Tahapan Cash Flow
· Prosedur Penyusunan Laporan Cash Flow


Ada beberapa pendekatan untuk menyusun laporan arus kas yang digunakan dalam praktek, yang masing-masing bertujuan mengidentifikasi melalui analisis transaksi hal-hal berikut ini :


a. Arus kas operasi, investasi, dan pendanaan.
b. Transaksi investasi dan pendanaan non kas yang signifikan.
c. Pos-pos yang merekonsiliasi laba dan arus kas operasi bersih.

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 2 yang dapat dipergunakan perusahaan terdapat dua metode untuk menyajikan laoran arus kas, yaitu :

a. Metode Langsung

Metode langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.


b. Metode Tidak Langsung


Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.

Kedua metode tersebut mendatangkan jumlah sub-total yang sama untuk kegiatan operasi, kegiatan investasi, kegiatan pendanaan dan arus kas bersih selama periode tertentu. Metode tersebut berbeda hanya dalam cara menunjukkan arus kas dari kegiatan operasi.

Penyusunan anggaran kas, menurut Riyanto (1978 : 90), dapat dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut :

a. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan. Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi operasi (operating transactions). Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit (kekurangan) kas atau
surplus (kelebihan) kas.

b. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas. Juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali.
Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi finansiil (financial transaction).

c. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansiil. Anggaran kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.

· Tahapan Penyusunan Cash Flow
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas.
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran.
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

Contoh Soal


1. Sebuah perusahaan makanan ringan sedang merencanakan mendirikan cabang untuk wilayah timur Indonesia. Modal yang tersedia adalah 900 juta dengan MARR 10%. Kebutuhan investasi, aliran kas tahunan, dan umur dari alternatif-alternatif yang dipertimbangkan adalah sebagai berikut:


a.      Berapa banyak alternatif ”mutually excusive” yang bisa dihasilkan dari alternatif-alternatif soal di atas?
b. Tentukan keputusan dari perusahaan tersebut dengan menggunakan analisa Present Worth.


c. Jika umur masing-masing alternatif 1,2,3,4, dan 5 di atas dirubah menjadi 7,8,5,6 dan 7, selesaikan kembali persoalan option soal (a) da (b) di atas.


d. Selesaikan masing-masing alternatif-alternatif di atas dengan metode ROR untuk umur yang sama  7 tahun dan untuk umur yang berbeda seperti soal (c). 

2.  Sebuah perusahaan merencanakan membeli mesin bubut seharga 150 juta. Pengoperasiannya diharapkan bisa mendatangkan hasil sebesar Rp 20 juta per tahun selama 8 tahun. Nilai sisa 10 juta di akhir tahun ke-8. Untuk membeli mesin tadi, perusahaan meminjam Rp 80 juta dari Bank dengan bunga majemuk 6% setiap tahun dan sisanya sebesar 70 juta diambil dari dana internal kas perusahaan. Pembayaran pinjaman termasuk bunga akan dilakukan selama 5 tahun dengan jumlah yang sama tiap tahun. Bila MARR yang digunakan (baik untuk kas operasional maupun pembiayaan) adalah 8 % per tahun, apakah realisasi rencana pembelian tadi menguntungkan perusahaan tersebut?



3. PT.Timbul Tenggelam,tbk sedang memikirkan untuk memasang sebuah mesin baru sebagai pengganti mesin yang sudah ada. Mesin baru ini harganya Rp 30 juta dengan estimasi masa pakai 12 tahun dan nilai sisa 2 juta. Ongkos-ongkos oprasional dan perawatan rata-rata Rp 1 juta per tahun. Mesin yang telah dimiliki saat ini dipasang 4 tahun yang lalu dengan ongkos awal Rp 20 juta dan pada saat itu diperkirakan masa pakainya 10 tahun dengan nilai sisa Rp 5 juta. Harga jual dari mesin yang telah terpakai ini adalah Rp 7 juta pada saat ini dan data-data ongkos untuk 3 tahun yang akan datang adalah sebagai berikut:


a. Dengan tingkat bunga 10% lakukan analisa biaya tahunan untuk menentukan apakah cukup ekonomiskah untuk melakukan pemasangan mesin tersebut?


b. Apa yang anda lakukan jika ternyata tidak ekonomis pada persoalan diatas?


4. Sebuah mesin pengangkat beban memiliki harga Rp 70 juta dan akan didepresiasi dengan metode garis lurus selama 5 tahun sampai nilai sisanya nol. Pendapatan kotor yang dihasilkan oleh mesin ini adalah Rp 45 juta pertahun. Pengeluaran operasional untuk tahun 1 sampai 5 masing-masing adalah Rp 15 juta, Rp 16 juta, Rp 17 juta, Rp 18 juta dan Rp 19 juta. Pajak pendapatan yang dikenakan adalah 34% dan MARR setelah pajak adalah 10%. Hitunglah NPV (Net Present Value) dari aliran kas setelah pajak untuk mesin tersebut.



5. Hitunglah besarnya depresiasi tiap tahun dan besarnya nilai buku tiap akhir tahun dari sebuah asset yang nilai awalnya adalah Rp.50 juta, umurnya 4 tahun dan nilai sisanya Rp.10 juta dengan menggunakan:


a. Metode SL (Straight Line)
b. Metode SOYD (Sum Of Year Digits)
c. Metode DDB (Double Declining Balance)
d. Metode SF (Sinking Fund) dengan tingkat bunga 10%

Sumber Referensi :
http://kelompok20itbseamolecb5.wordpress.com/2011/12/23/sekilas-mengenai-cash-flow/
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow/
http://kazekage08suna.blogspot.com/2010/01/arus-kas-cash-flow.html
http://info-ekonomi-teknik.blogspot.com/2010/06/contoh-contoh-soal-ekonomi-teknik.html
http://ekonomiteknik112081081.blogspot.com/2012/02/contoh-soal.html
http://ekonomiteknik112081081.blogspot.com/search/label/Soal-soal%20%20Bunga%20Nominal%20%20%20dan%20Efektif

Ekonomi Teknik

Definisi Ekonomi Teknik

1. Adalah suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis yang terkandung dalam suatu rencana kegiatan teknik (engineering)

2. Ekonomi Teknik terlibat dengan formulasi, estimasi dan evaluasi keluaran ekonomi ketika tersedia alternatif-alternatif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

3. Ekonomi Teknik terlibat dengan aplikasi hubungan matematis tertentu yang membantu membandingkan alternatif-alternatif ekonomi

 Dapat disimpulkan bahwa :

Ekonomi Teknik merupakan bagian ilmu ekonomi yang memuat tentang bagaimana membuat sebuah keputusan (decision making) dimana dibatasi oleh ragam permasalahan yang berhubungan dengan seorang ahli teknik sehingga menghasilkan pilihan yang terbaik dari berbagai alternatif pilihan. Keputusan yang diambil berdasarkan suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi.

 Masalah yang dapat diselesaikan menggunakan analisis Ekonomi Teknik adalah masalah yang memiliki tiga karakteristik berikut:


1. Masalah itu cukup penting, dan memerlukan pemikiran dan usaha serius dalam pemecahannya.

2. Masalah tersebut tidak dapat diselesaikan dalam benak kita tapi memerlukan analisis yang teliti yang mengorganisasikan setiap elemen masalah dan semua konsekuensi yang mungkin terjadi, dan tidak dapat diselesaikan sekaligus.

3. Masalah itu memiliki aspek ekononis yang cukup penting sebagai komponen yang mengarahkan analisis pada keputusan.

b) Ruang Lingkup Ekonomi Teknik

Engineering (rekayasa) adalah profesi/disiplin dimana pengetahuan tentang matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-cara untuk penggunaan secara ekonomis bahan-bahan dan sumber alam untuk kepentingan umat manusia.

Dari definisi ini aspek-aspek ekonomi dari engineering (Engineering Economic/ Ekonomi Teknik) dititik beratkan pada aspek-aspek fisik. Jelas, bahwa pada dasarnya ekonomi merupakan bagian dari engineering yang dilaksanakan dengan baik.

Alternatif-alternatif timbul karena adanya keterbatasan dari sumber daya (manusia, material, uang, mesin, kesempatan, dll). Dengan berbagai alternatif yang ada tersebut maka diperlukan sebuah perhitunganuntuk mendapatkan pilihan yang terbaik secara ekonomi, baik ketika membandingkan berbagai alternative rancangan, membuat keputusan investasi modal, mengevalusai kesempatan finansial, dll.

Analisa Ekonomi Teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti, merupakan pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian.

Sehingga penting mengetahui :


1. Prediksi kondisi masa yang akan datang


2. Perkembangan teknologi

3. Sinergi antara proyek-proyek yang didanai

Namun demikian keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan berbagai presikdi-prediksi yang masuk akal) terkadang terdapat juga perbedaan terhadap kenyataannya, yang lebih dikenal RISIKO. Dalam pengambilan keputusannya yang berdasar faktor-faktor (parameter) tertentu yang tidak diketahui dengan pasti mengharuskan kita menganalisa sebesara besar pengaruh faktor-faktor tersebut saling mempengaruhinya, yang dikenal analisis SENSITIVITAS.

Sumber-sumber ketidakpastian:

1. Kemungkinan ketidakakuratan estimasi yang digunakan dalam analisis

2. Jenis bisnis yang berkaitan dengan kesehatan perekonomia masa depan

3. Jenis fisik bangunan dan peralatan yang digunakan

4. Lama (waktu) periode yang diasumsikan



c) Tahapan Pengambilan Keputusan Ekonomi Teknik

Seorang ahli teknik selalu dihadapkan pada permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan lebih dari satu alternatif, setidaknya alternatif untuk melakukan sesuatu (do action) dan tidak melakukan sesuatu (do nothing). Untuk memperoleh alternatif terbaik, setiap alternatif tersebut harus dinilai dengan kriteria yang sama. Langkah-langkah pengambilan keputusan dapat dilihat pada gambar berikut.


1. Mengenali Masalah

John Dewey seorang filsuf Amerika mengatakan “Suatu masalah yang didefinisikan secara benar adalah masalah yang sebagian telah terselesaikan”. Itu berarti hanya masalah yang telah dikenali dengan benarlah yang berpotensi untuk diselesaikan, tanpa mengenali masalah dengan benar kita akan tersesat sehingga solusi yang tepat tidak akan pernah tercapai. Masalah dapat dikenali oleh berbagai pihak terkait, bisa oleh pemilik masalah sebagai pengambil keputusan, pemecah masalah seperti insinyur atau manajer, atau oleh para operator yang langsung berhubungan dengan hal-hal teknis.

Beberapa masalah berikut cocok diselesaikan dengan analisis ekonomi teknis, identifikasi yang mana saja?

a. Mana yang lebih baik membeli mobil bermesin disel atau bermesin bensin?

b. Haruskah mesin otomatis dibeli untuk menggantikan tiga orang pekerja manual saat ini?

c. Apakah bijak menjadwalkan kelas subuh untuk menhindari kemacetan di pagi hari?

d. Apakah lebih baik anda pindah jurusan ke Teknik Listrik?

e. Seseorang yang akan anda nikahi bekerja dengan gaji yang rendah, sedangkan yang lain adalah profesional bergaji tinggi, mana yang akan anda pilih?

2. Menetapkan Tujuan dan Sasaran

Masalah adalah situasi yang menghambat tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan. Di perusahaan masalah utama akan terkait dengan tidak tercapainya profit, dan masalah yang dihadapi para individu umumnya terkait dengan tidak tercapainya kepuasan. Tujuan-tujuan yang bersifat umum diatas seringkali diuraikan menjadi tujuan yang lebih sempit, spesifik, dan kuantitatif. Misalnya “perusahaan harus membuat 1000 unit produk bulan ini” atau “saya harus melunasi cicilan rumah tahun ini”adalah sasaran yang menggambarkan tujuan.

3. Menyusun Data yang Relevan


Keputusan yang baik adalah keputusan yang dibuat dengan memanfaatkan informasi tepat yang diperoleh dengan menyusun data yang akurat dan relevan. Di jaman informasi seperti sekarang ini, jumlah data sangat melimpah namun sulit dirangkai menjadi informasi yang berarti. Dalam mengembangkan informasi itu analis harus dapat memilih data yang relevan dan menentukan apakah nilainya sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya. Dalam proses pengambilan keputusan, menyusun data yang relevan adalah salah satu bagian yang paling sulit. 

4. Mengidentifikasi Alternatif yang Layak

Harus diyakini bahwa setiap masalah memiliki lebih dari satu alternatif solusi, yakini juga bahwa jika hanya terdapat satu-satunya solusi maka itu tidak bisa disebut masalah. Dari sekian banyak cara penyelesaian masalah, hanya ada sebagian alternatif yang layak dipertimbangkan sebagai solusi potensial, namun demikian perlu kehati-hatian untuk tidak menentukan alternatif terbaik pada tahap ini, jika itu terjadi maka solusi yang didapatkan mungkin bukan yang terbaik. Untuk memilih alternatif yang layak dapat dilakukan melalui proses urun rembuk (brainstorming), kemudian dibuat daftar alternatif yang layak dan yang tidak layak beserta dengan alasan-alasannya. Ada beberapa alternatif yang dengan mudah dieliminasi dengan alasan yang jelas seperti ketiadaan material, keterbatasan teknologi, dan keterbatasan waktu. 

5. Menetapkan Kriteria Penilaian Alternatif

Alternatif terbaik dipilih dengan menilai berdasarkan kriteria tertentu, kata terbaik menunjukan bahwa penilaian pada dasarnya bisa bersifat kualitatif meliputi spektrum paling buruk – buruk – cukup – baik – lebih baik – paling baik, dengan demikian baik buruknya suatu alternatif akan bersifat relatif. Bayangkan jika seorang dinyatakan bersalah oleh hakim dan diberikan alternatif untuk membayar denda satu juta rupiah atau kurungan tiga hari, secara multak tidak ada pilihan yang menarik tapi berdasarkan nilai relatif setiap orang dapat memutuskan mana pilihan yang lebih tidak menarik, pada kasus ini berlaku adagium “make the best of a bad situation” – memilih yang terbaik dari yang terburuk. 

Untuk menilai suatu alternatif dapat dilakukan dengan cara yang berbeda, misalnya :

a. Menghasilkan paling sedikit kerusakan ekologi

b. Memperbaiki distribusi kekayaan penduduk

c. Menggunakan uang secara efisiensi ekonomis

d. Minimasi pengeluaran uang

e. Memastikan bahwa yang mendapatkan benefit dari keputusan lebih banyak daripada yang menderita akibat keputusan itu

f. Minimasi waktu pencapaian tujuan

g. Minimasi pengangguran 

Semua masalah analisis ekonomi akan termasuk salah satu kategori berikut:


a. Input sama, tujuannya adalah meningkatkan utilisasi sumber daya, kriteria yang digunakan adalah maksimasi benefit atau  output


b. Output sama, tujuannya melakukan efisiensi sumberdaya, kriteria yang digunakan adalah minimasi biaya atau input lainnya.

c. Input dan output tidak sama, adalah memaksimalkan selisih antara benefit dan biaya, kriteria yang digunakan adalah maksimasi profit.

6. Membangun Model Keterhubungan

Pada tahap ini semua elemen yang telah diidentifikasi (yaitu tujuan, data dan informasi, alternatif potensial, dan kriteria) digabungkan. Hubungan dari elemen-elemen itu direpresentasikan menjadi model matematika yang menunjukan hubungan antara variabel.

7. Memprediksi Keluaran Alternatif

Model yang dibangun tersebut digunakan untuk memprediksi keluaran (outcome) dari setiap alternatif, perlu diingat bahwa setiap alternatif itu bisa menghasilkan keluaran yang beragam, misalnya keluaran untuk alternatif mobil yang akan digunakan untuk mengirimkan barang bisa berupa jumlah bahan bakar, tingkat polutan, kapasitas angkut, atau kecepatan mobil. Tapi guna menghindari komplikasi yang tidak perlu maka pengambiilan keputusan diasumsikan menggunakan keluaran tunggal, dan keluaran-keluaran lain diabaikan.

8. Memilih Alternatif Terbaik

Memilih alternatif terbaik berdasarkan kriteria yang ditetapkan, pengambilan keputusan ini harus dilakukan secara hati-hati dan diyakini bahwa solusi terbaik untuk masalah itu telah ditemukan. 

9. Audit Pasca Keputusan

Audit pasca keputusan penting dilakukan untuk menjamin apa yang diproyeksikan akan tercapai. Jika semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian masalah itu menyadari bahwa rekomendasi mereka akan diaudit tingkat keberhasilannya maka mereka akan bekerja lebih realistis dan menghindari kesalahan yang akibat rasa optimis yang berlebihan.

d) Proses Pengambilan Keputusan Ekonomi Teknik

Dalam proses pengambilan keputusan, diantaranya diperlukan pemahaman mengenai aspek-aspek perencanaan usaha. Aspek-aspek perencanaan usaha memilliki tahapan sebagai berikut:

1. Analisis situasi

Pada tahapan ini perlu diketahui situasi dan kondisi pasar yang akan dijadikan obyek usaha, baik yang menyangkut produk yang prospektif, lokasi, karakteristik konsumen, segmen pasar yang akan dirujuk  dan semua aspek yang menyangkut kemungkinan usaha apa yang sebaiknya akan dibuat atau dikembangkan.

Sumber informasi yang dapat diperoleh untuk mendapatkan gambaran situasi pasar potensial dari usaha yang akan dikembangkan antara lain : Media massa (koran, majalah, televisi, radio), internet, melihat langsung di lapangan (survey pasar) atau informasi yang diperoleh dari teman (kolega) yang mengelola suatu usaha.

Berdasarkan informasi awal yang diperoleh maka usaha apa yang akan dilakukan dapat segera dianalisis kemungkinan pelaksanaan dan kelayakannya. Perkiraan target produksi produk dalam kaitan  dengan perencanaan usaha dapat ditentukan dengan menggunakan metode peramalan (forecasting).

2. Pemahaman tentang organisasi dan tata laksana perusahaan

Dalam tahapan ini seorang wirausaha perlu mengetahui dan menguasai beberapa aspek penting dalam mengelola usaha seperti :

a. Bagaimana menentukan harga pokok dan harga jual produk, penentuan volume produksi dan penentuan titik impas (Break Even Point), serta sistem pembukuan keuangan.

b. Pengetahuan tentang konsep bunga uang (cara hitung bunga) yang diperlukan dalam menentukan seberapa besar tingkat keuntungan perusahaan dapat diperoleh dan untuk antisipasi kegiatan usaha yang sistem keuangannya melibatkan perbankan (mis : modal diperoleh dari pinjaman bank).

c. Kemampuan dalam menganalisis alternatif usaha yang paling menguntungkan sehingga usaha yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan dalam jangka waktu yang lama atau bisa dialih generasikan.

3. Studi kelayakan usaha

Sebagai tahapan akhir dari kegiatan perencanaan usaha adalah menganalisis kelayakan ekonomi dari usaha yang akan didirikan. Bekal pengetahuan dasar sebelumnya akan dapat menunjang dalam melakukan analisis kelayakan ekonomi kegiatan usaha. Untuk menganalisis kelayakan ekonomi dari suatu usaha diperlukan perkiraan (estimasi) pendapatan dan pengeluaran biaya yang terjadi seandainya usaha tersebut jadi dillaksanakan.

Oleh karena pada tahapan ini baru berupa perencanaan, amak dalam analisisnya diperlukan harga atau nilai-nilai perkiraan (shadow price) yang dapat diperoleh dengan pendekatan metode peramalan (forecasting). Data analisis yang dapat digunakan diperoleh dari informasi pada tahap awal kegiatanperencanaan usaha. Secara umum kelayakan ekonomi suatu usaha didasarkan atas beberapa kriteria kelayakan, antara lain :


a. Nilai sekarang bersih dari keuntungan (Net Present Value)

b. Perbandingan antara nilai sekarang pendapatan hasil usaha dengan nilai sekarang biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu usaha selama kurun waktu investasi tertentu (Benefit Cost Ratio).


c. Nilai suku bunga yang dihasilkan oleh suatu usaha yang dilakukan dibandingkan dengan suku bunga bank yang berlaku saat ini (Internal Rate of Return).

Apabila semua kriteria kelayakan ekonomi tersebut terpenuhi, maka kegiatan usaha dapat dilakukan.Perkembangan, studi, dan aplikasi dari setiap disiplin ilmu dimulai dengan pondasi dasar. Penentuan pondasi ekonomi teknik merupakan suatu kumpulan prinsip-prinsip, atau konsep-konsep dasar, yang memberikan ajaran komprehensif dalam mengembangkan metodologi. Ada 7 langkah dasar disiplin ilmu ini yaitu:

LANGKAH 1 : MEMBUAT ALTERNATIF-ALTERNATIF 

Pemilihan keputusan diantara alternatif-alternatif. Alternatif-alternatif tersebut perlu diidentifikasi dan  kemudian dicari analisisnya secara berurutan

LANGKAH 2 : FOKUSKAN PADA PERBEDAAN-PERBEDAAN 

Hanya perbedaan yang berarti dari hasil diantara alternatif-alternatif yang relevan dengan perbandingan yang harus dipertimbangkan dalam keputusan itu.

LANGKAH 3 : GUNAKAN SUATU TITIK PANDANG YANG KONSISTEN 

Hasil dari alternatif, aspek ekonomi dan lainnya harus dikembangkan secara konsisten dari suatu titik pandang yang ditetapkan.


LANGKAH 4 : GUNAKAN SATUAN UKURAN UMUM

Menggunakan satuan yang umum dalam menghitung hasil untuk mempermudah analisis dan perbandingan dari alternatif.

LANGKAH 5 : PERTIMBANGKAN SEMUA KRITERIA YANG RELEVAN

Pemilihan suatu alternatif yang dikehendaki (pengambilan keputusan) memerlukan penggunaan suatu kriteria (atau beberapa kriteria). Proses keputusan harus mempertimbangkan baik hasil dalam satuan moneter dan pernyataan lain.

LANGKAH 6 : MEMBUAT TEGAS SUATU KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian berkaitan dengan pemroyeksian (atau perkiraan) hasil-hasil alternatif saat mendatang dan harus dikenal dalam analisis dan perbandingan mereka.

LANGKAH 7 : TINJAU KEMBALI KEPUTUSAN SAUDARA


Perbaiki hasil keputusan terhadap hasil dari suatu proses penyesuaian diri (adaptive); terhadap yang dapat dipraktekkan secara luas, hasil yang diproyeksikan semula dari alternatif terpilih secara berturut-turut harus dibandingkan dengan hasil sebenarnya yang dicapai.

e) Analisis Pengambilan Keputusan dan Prosesnya

Suatu studi ekonomi teknik dilakukan dengan menggunakan suatu prosedur terstruktur dan teknik-teknik pemodelan secara matematis. Hasil analisis ekonomi kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan yang melibatkan dua alternatif atau lebih dan biasanya termasuk pengetahuan analisis engineering.

Suatu prosedur analisis ekonomi teknik yang baik menggabungkan prinsip-prinsip dasar yang terdiri dari 7 langkah. Prosedur 7 langkah juga digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam proses disain teknik.

Dalam hal ini, kegiatan proses disain membagi informasi untuk langkah-langkah terkait dalam prosedur analisis ekonomi. Hubungan umum antara kegiatan-kegiatan dalam proses disain dan langkah-langkah dari prosedur analisis ekonomi diperlihatkan dalam tabel berikut.

Dalam hal ini, kegiatan proses disain membagi informasi untuk langkah-langkah terkait dalam prosedur analisis ekonomi. Hubungan umum antara kegiatan-kegiatan dalam proses disain dan langkah-langkah dari prosedur analisis ekonomi diperlihatkan dalam tabel berikut.


Proses Disain Teknik 

Prosedur Analisis Ekonomi Teknik 

Aktivitas :

- Perlu definisi masalah

- Perlu perumusan masalah dan evaluasi

- Synthesis dari masalah dan alternatif-alternatif

- Analisis, optimasi dan evaluasi

- Spesifikasi alternatif yang diinginkan


- Komunikasi 


Langkah:

- Mengenal, merumuskan dan mengeval-uasi masalah

- Membuat kelayakan dari alternatif-alternatif

- Membuat aliran dana untuk setiap alternatif-alternatif

- Penentuan criteria

- Analisis dan perbandingan dari alternatif-alternatif

- Pemilihan alternatif yang diharapkan

- Pemantauan unjuk kerja dan pasca evaluasi 

Analisis Pribadi

 Hubungan Ekonomi Teknik dengan Elektro


Engineering (rekayasa) adalah profesi/disiplin ilmu dimana pengetahuan tentang matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-cara untuk penggunaan secara ekonomis bahan-bahan dan sumber alam untuk kepentingan umat manusia.

Dalam kegiatan teknik rekayasa sebuah alat diperlukan dana investasi untuk menunjang pengerjaan kegiatan tersebut. Dimana investasi merupakan modal yang digunakan untuk sebuah kegiatan penelitian atau pembangunan yang diberikan oleh perusahaan/seseorang bersifat jangka panjang. Maka keputusan dalam ekonomi teknik diperlukan supaya investasi/ modal yang diberikan memberikan keuntungan pada masa yang akan datang. Aspek-aspek keputusan dalam ekonomi teknik diantaranya adalah keputusan yang berhubungan dengan investasi, bunga, depresiasi, serta nilai waktu dari uang.

Beberapa kasus bidang Elektro yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi teknik, diantaranya adalah sebagai berikut :

· Pemilihan disain terbaik untuk prototipe Solar Cell yang sesuai dengan modal yang diberikan.

· Pemilihan motor induksi yang paling cocok untuk operasi pembuatan peralatan otomotif.

· Rekomendasi apakah harus dibeli atau tidak kincir dalam sebuah pembangkit tenaga listrik.

Dari gambaran ini dapat dilihat ekonomi teknik melibatkan pertimbangan yang sangat teknis. Jadi, ekonomi teknik melibatkan analisis secara teknis, dengan menitik-beratkan pada aspek fisik/ material keuangan dan memiliki tujuan dalam membantu pengambilan keputusan.

Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan untuk melakukan seorang ahli teknik harus dapat mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat bukan keputusan yang tanpa pertimbangan. Tentunya, untuk mengambil keputusan yang tepat, diperlukan dasar-dasar pertimbangan. Dasar-dasar pertimbangan itulah yang disebut dengan alternatif-alternatif dalam mengambil keputusan.


Kegunaannya di Elektro/ Kehidupan

Mengapa ekonomi teknik penting bagi ahli teknik?

· Keputusan yang dibuat ahli teknik biasanya merupakan hasil dari pemilihan satu diantara beberapa alternatif.

· Keputusan menunjukkan pilihan bagaimana sejumlah uang diinvestasikan dengan cara yang terbaik.

· Sejumlah uang tersebut juga sebagai modal yg jumlahnya biasanya terbatas.

· Keputusan bagaimana menginvestasikan modal akan secara bervariasi memberikan perubahan di masa mendatang dengan harapan akan lebih baik.


Peran ekonomi teknik dalam pengambilan keputusan ?

· Ingat : manusia yang membuat keputusan – bukan “alat” yang digunakan.

· Ekonomi teknik adalah seperangkat alat yang membantu pengambilan keputusan tetapi tidak dapat membuat keputusan untuk manusia.


· Ekonomi teknik terutama didasarkan pada perkiraan kejadian di masa mendatang- harus berhubungan dengan resiko dan ketidak-pastian.


· Analisis ekonomi teknik : perkiraan yg terbaik dari apa yang diharapkan akan terjadi.






Contoh di dalam displin Ilmu Elektro

Perpindahan Menuju Teknologi TV Digital

Di Indonesia agar segera diluncurkan teknologi televisi digital karena Pemerintah juga berpendapat bahwa teknologi tersebut lebih efisien dalam penggunaan kanal frekuensi dibandingkan teknologi analog yang selama ini dipergunakan. Berdasarkan master plan televisi yang tengah disusun, pemerintah akan mengalokasikan 14 kanal frekuensi. 10 kanal frekuensi kini telah dialokasikan bagi televisi swasta yang telah beroperasi. Satu kanal untuk TVRI, satu kanal untuk televisi lokal, dan dua kanal untuk televisi digital.
Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital, siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
Perbedaan TV Digital dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya, kebanyakan TV di Indonesia, masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekuensi Carrier, sedangkan pada pada sistim digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
Orang awam pun dapat membedakan dengan mudah, jika TV analog signalnya lemah (misalnya, problem pada antena) maka gambar yang diterima akan banyak ‘semut’ tetapi jika TV Digital yang terjadi adalah bukan ‘semut’ melainkan gambar yang lengket seperti kalau kita menonton VCD yang rusak. Kualitas Digital jadi lebih bagus, karena dengan format digital banyak hal dipermudah.
Kemunculan televisi digital di Indonesia harus dipikirkan dampak dan konsekuensinya karena selama ini masih banyak masyarakat yang menggunakan dan terbiasa dengan telivisi analog. Keuntungan dan sedikit ketidaknyamanan yang mau tidak mau harus diterima dengan peralihan ke TV digital ini antara lain: 
Perlunya pesawat TV baru atau paling tidak kita perlu membeli TV Tuner baru yang harganya bisa dibilang cukup mahal. Hal tersebut akan menimbulkan dampak yang besar, mengingat hampir seluruh komponen pertelevisian di Indonesia masih menggunakan komponen analog, sehingga kemajuan tekhnologi televisi digital ini dapat mematikan usaha-usaha kecil yang selama ini telah ada. Karenanya hal ini mewajibkan Pemerintah untuk mensosialisasikan lebih rinci kepada masyarakat. 
Mahalnya perangkat transmisi dan operasional broadcast berbasis teknologi digital merupakan persoalan tersendiri bagi kemampuan industri televisi di Indonesia. Bagaimanapun untuk bisa menyiarkan program secara digital, perangkat pemancar memang harus diganti dengan perangkat baru yang memiliki sistem modulasi frekuensi secara digital. Untuk mem-back up operasional sehari-hari saja dengan tingkat persaingan antar sesama radio dan televisi swasta nasional saja sudah sangat berat, apalagi untuk harus mengalokasikan sekian persen pemasukan iklan untuk digunakan bagi digitalisasi. Selain itu, dalam masa transisi, stasiun televisi harus siaran multicast atau operasional di dua saluran secara paralel: analog dan digital, karena tetap memberi kesempatan pada masyarakat yang belum dapat membeli televisi digital. 
Bagaimanapun pada era penyiaran digital telah terjadi konvergensi antarteknologi penyiaran (broadcasting), teknologi komunikasi (telepon), dan teknologi internet (IT). Dalam era penyiaran digital, ketiga teknologi tersebut sudah menyatu dalam satu media transmisi. Dengan demikian akses masyarakat untuk memperoleh ataupun menyampaikan informasi menjadi semakin mudah dan terbuka. 
Terjadinya migrasi dari era penyiaran analog menuju era penyiaran digital, yang memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak, akan membuka peluang lebih luas bagi para pelaku penyiaran dalam menjalankan fungsinya dan dapat memberikan peluang lebih banyak bagi masyarakat luas untuk terlibat dalam industri penyiaran ini. 
Momentum penyiaran digital dapat membuka peluang yang lebih banyak bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan ekonominya. Peluang usaha di bidang rumah produksi, pembuatan aplikasi-aplikasi audio, video dan multimedia, industri senetron, film, hiburan, komedi dan sejenisnya menjadi potensi baru untuk menghidupkan ekonomi masyarakat. 



Sumber Referensi :
http://belajarekonomiteknik.blogspot.com/
http://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/10/03/konsep-dasar-ekonomi-teknik/
http://sii-lukman-oneheart.blogspot.com/2010/11/definisi-ekonomi-teknik.html