ANimasi

Rabu, 30 November 2011

YANG TERPANCANG DAN YANG KOKOH

Jangan-jangan aku telah munafiq? Tiba-tiba tadi sore aku jadi berfikir apa iya jangan-jangan aku sudah munafiq?
Aku ingat, dalam cerita sejarah yang masyhur, kita kenal hanzhalah. Hidup sejaman dengan sang nabi, disebut-sebut dalam ceritra keteladanan. Namun suatu kali pernah kita dengar cerita bahwa sahabat yang mulia itu berkata dia telah munafiq, katanya pada abu bakar.
Cerita berikutnya kita sudah sama-sama hapal. Abu bakar kaget, lalu menanyakan apa maksud Hanzhalah mengatakan dia munafiq?  Lalu dua-dua sahabat nabi itu menangis sesenggukan setelah hanzhalah menuturkan kegelisahannya. Katanya saat di dekat nabi, ia merasa luar biasa teguh dan ingat akan akhirat, tapi setelah di rumah dan bertemu keluarga lalu tersibukkanlah dia dan menurun kekhusyukannya.
Dua-dua sahabat itu lalu ditenangkan oleh nabi dengan penjelasan bahwa hal itu bawaan manusia by nature. Sesaat-sesaat dan memang tantangannya adalah harus selalu diperbarui, keyakinan itu.
Hanzhalah dan Abu bakar; nyata-nyata cerita keluarbiasaan mereka sudah tertulis dalam buku-buku. Dalam ceritra-ceritra. Nah kalau aku, kalau kita, jangan-jangan benar-benar bermasalah, bukan kontemplasi?
Pasalnya begini, akhir-akhir ini hati ini seperti sesak oleh ketakutan-ketakutan. oleh praduga-praduga. Tentang rizki, tentang keluarga, tentang pekerjaan, tentang banyak hal. Padahal secara keilmuan harusnya sudah mengerti, bahwa Tuhan semesta alam ini sudah menjamin segala-segala. Tempat bergantung tentang segala. Tapi kok rasanya belum plong, belum pasrah. Khawatir terus.
Sampai aku ingat lagi, dulu sekali, seorang guru pernah mengatakan begini. Keyakinan kita, jika belum sampai pada tataran mentalitas, maka dia belum teruji.
Katakanlah aku sendiri sebagai tersangkanya. Secara konsep sudah paham bahwa yang menjamin rizki itu Tuhan yang maha kaya, yang meski satu dunia ini kita ambil-ambil serakus-rakusnya maka kekayaannya tidak akan kurang setetes jua. Konsepnya sudah tahu begitu. Tapi secara mentalitas, keyakinan itu belum berurat akar, belum menghunjam-hunjam, cengkeramannya belum kokoh. Maka aku khawatir terus tentang rizki. Cemas, takut. Macam-macamlah.
Apa pasal? Mentalitas! ilmu yang aku tahu itu mungkin memenuhi logika otak saja, tidak mengisi ruang kosong di hati. Benar sekali guru itu.
Padahal ya, kalau diingat-ingat. Semenjak sebegitu banyak masalah –atau baiknya tidak kita katakan sebagai masalah-. Semenjak fase hidup berubah, aku menyadari satu keharusan yang pokok, yaitu keilmuan semestinyalah bertambah juga.
Okelah. Macam-macam buku aku baca, macam-macam petuah aku catat. Macam-macam. tapi rasanya semakin banyak konsep, makin tahu tentang bagaimana-bagaimananya tidak selalu lurus perbandingannya dengan makin yakin dan makin tenang.
Apa ini?? Lha jangan-jangan aku sudah munafiq? Lain di kepala lain di hati. Sampai ada  yang tiba-tiba berdentang lagi di telinga. Sebuah doa yang diajarkan dari dulu sekali waktu kita masih kecil. Doa sebelum belajar. Doa itu adalah meminta dengan sangat, agar  Tuhan anugerahkan pada kita ilmu yang bermanfaat, dan menambahkan kepada kita kepahaman.
Ilmu, kalau tidak bermanfaat, kata orang bijak, rasanya memenuhi kapasitas otak kita saja. Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai segalanya, yang ilmunya jika ditulis dengan tinta sebanyak lautan di dunia, dan dengan pena semelimpah seluruh pepohonan, tidak juga akan usai. Semoga terhindar kita dari ilmu-ilmu yang tidak bermanfaat.
Tapi kata  para guru kita lagi, ilmu bermanfaat saja tak cukup, jika tidak menambah kefahaman. Mungkin kepahaman inilah mentalitas itu. Sesuatu yang dicerna otak kita, lalu dengan berkah dari langit dia akan diizinkan mengalir sejuk lewat pembuluh-pembuluh. Lalu berkelindan di saraf-saraf hati kita. Lalu masuk kedalam jiwa dan memberi tenang. Memberi yakin. Memberi kokoh. Memberi kepasrahan. Bahwa tidak mungkin Tuhan itu abai. Tidak mungkin Tuhan itu tidak urus. Tidak mungkin Tuhan itu tidak tahu. Lalu kita dianugerahi tenang. Tenang yang betulan. Yang bukan tipu. Yang genap. Yang pancarannya betul-betul dari dalam. Tenang…tenang. Yang mengatakan kepada dunia bahwa Tuhan tempat kita bergantung itu lebih luar biasa dari segala-gala.
Amin…amin….semoga Hanzhalah dianugerahi pahala. Sejarahnya yang mempertanyakan diri sendiri, jadi pelajaran buat kita. Bahwa ‘yakin’ kita pun seperti ombak yang turun naik. Sesaat-sesaat.
Tapi Hanzhalah beruntung, menemukan sang nabi sebagai tempat menimba ilmu dan memperteguh jiwanya.
Tapi kita juga beruntung, diajarkan doa yang mensejukkan jiwa. Tuhan, anugerahkan kami ilmu yang bermanfaat, dan tambahkan pada kami kepahaman.
Aku percaya, bahwa Tuhan tidak tidur, kalau Hanzhalah dan Abu bakar berguru pada nabi, maka nanti akan dipertemukanNya kita, pada ilmu-ilmu yang bertebaran: di buku-buku, di potongan-potongan sajak, di petuah-petuah orang-orang bijak dulu, di mutiara laku kawan-kawan kita, atau kesadaran yang tiba-tiba tumbuh tak terasa dari perenungan-perenungan yang jujur. Dan Dia juga yang nanti menyimpulkannya pada hati kita. Pada kepahaman yang terpancang, dalam, kokoh, tidak goyah.
Lalu kata peribahasa cina dulu, barang siapa yang sungguh-sungguh merasa membutuhkan bimbingan, maka saat itu ia akan bertemu “guru”.
Ah…Tuhan. Anugerahkan pada kami ilmu yang bermanfaat, dan tambahkan kepada kami kepahaman.
Tak ada cerita yang lebih saya ingat, dibanding cerita klasik ini. Sebuah gelas, yang setengahnya terisi air, dan setengahnya lagi dibiarkan kosong, dihadapkan pada dua orang. Orang pertama mengatakan dengan pesimis bahwa gelas itu setengahnya kosong, orang kedua memandang positif dengan mengatakan sudah setengah gelas terisi. Cerita klasik, faktanya sama, hasilnya berbeda. Tergantung kita memandangnya.
Pada setiap episode hidup, apa saja, saya yakin selalu ada pembelajaran. Ini selalu saya tekankan pada diri sendiri. Pandanglah dengan positif! Seperti belakangan ini, saya selalu kesusahan untuk bercerita dan berbagi dengan istri saya. Apa pasal? Karena mungkin pertama saya bekerja pada sebuah dunia yang sama sekali berbeda dengan dia. Saya engineer di sebuah perusahaan service migas, istri saya seorang PNS. Dunia kami berbeda.
Saya tiap hari bergelut dengan minyak, dunia lapangan yang keras dan tidak umum. Istri saya bergaul dengan birokrasi, arsip-arsip dan tumpukan kata-kata. Bagaimanapun saya ingin mencoba menjelaskan dunia saya kepada istri saya, saya menemukan kesulitan.
Terlebih lagi, istri saya suatu kali pernah mengatakan bahwa saya seorang yang lebih ekspresif dalam tulisan dibanding lisan. Saya tertawa, mungkin saja istri saya benar. Dan tampaknya pula, istri mengalami kesulitan untuk bercerita, tentang dunia yang digelutinya. Mungkin karna pertama saya tak banyak tahu tentang segala tetek-bengek birokrasi, kedua mungkin istri saya bukan pencerita yang ulung.
Sering saya berfikir. Bagaimana menemukan titik tengahnya? Ini bukan perkara saya ingin tahu urusan kantor istri saya, atau dia harus tahu urusan pengeboran minyak, bukan. Tapi bagaimana dengan sarana apapun itu kami bisa menemukan jalan untuk berbagi dan lebih meletup-letup di dalam sharing, chating, obrolan di rumah, telepon, atau apapun kita menyebutnya.
Sampai berapa waktu lalu, saya melihat passion terpendam yang ada pada istri saya, marketing.  Ini bukan perdagangan bombastis dengan omset ratusan juta tentu, tapi hanya kegiatan pengisi waktu luang yang ia posting lewat jejaring facebook. Mungkin disitu saya bisa ikut bergabung.
Lalu di akhir minggu, saya habiskan waktu dengan mengutak-atik sebuah program content management system untuk pemula yang tak pernah belajar bahasa pemrograman. Saya buat sebuah situs sederhana, dengan domain sendiri, untuk mengakomodir passionnya, istri saya.
Dan ternyata obrolan menjadi menarik. Pada chat dan telepon, kami berbincang tentang suatu yang kami sama-sama tahu dan sama-sama minat. Ada passion disana, sesuatu yang menjadikan warna-warna lebih cerah.
Teringat saya, pada sebuah tulisan yang mengatakan bahwa kecocokan itu bisa banyak versinya. Anda dan pasangan anda memiliki kesamaan yang luar biasa, semisal dua anak sungai yang lalu bertemu di muara, anda bisa cocok. Permisalan berikutnya adalah anda dan pasangan anda berbeda luar biasa, seperti panas dan dingin, tapi kalau disatukan bisa harmoni dan menimbulkan hangat-hangat kuku yang pas, anda cocok. Yang terakhir adalah anda semisal hujan deras bertemu tanah subur yang lalu menumbuhkan macam-macam tetanaman, anda cocok juga, paling baik bahkan.
Yang baru saya pahami akhir-akhir ini adalah kenyataan bahwa kecocokan itu sebenarnya bisa banyak jalannya. Dan kalau kita tidak temukan di satu bentuk, bisa kita cari bentuk kecocokan lainnya.
Berulang kali saya tuliskan untuk diri saya sendiri, pada kertas dan benak saya.  Menerima pasangan kita apa adanya, sungguh hanya merupakan tangga pertama. Tidak pernah, menerima pasangan apa adanya itu, menjadi semacam gembok yang lalu mengunci kita untuk tidak mengoreksi dan memperbaiki apa-apa yang salah pada diri pasangan kita.
Menerima apa adanya adalah prasyarat, kemudian perjuangan panjang di depan sana bernama sama-sama belajar jadi lebih baik.
Belajar untuk membentuk kecocokan itu! Belajar untuk menemukan kecocokan itu! Kecocokan antara kita dan pasangan kita, terlebih lagi kecocokan kita pada diri sendiri, menemukan diri sendiri.
Mengenai hal ini, sudah tak karu-karuan banyaknya tulisan dan buku yang menceritakan. Taruhlah bill gates, atau steve jobs, atau mark zuckerberg, atau pengusaha muda indonesiaseperti kang rendy, ceritanya klasik sekali.
Mereka kuliah, lalu tak menemukan kecocokan disana, tak menemukan passion disana, lalu mereka drop out, susah payah membangun bisnis mereka sendiri, lalu sukses besar di bidang yang baru dan sesuai passion mereka.
Itu cerita yang jamak kita dengar. Tapi apa menemukan kecocokan itu, menemukan passion itu, harus dengan alur cerita yang seperti itu? Banting setir dari tempat kita sekarang, menemukan tempat yang baru, lalu sukses besar dan dikenang, dikutip-kutip namanya dalam banyak pelatihan-pelatihan motivasi dan buku chicken soup for the soul?
Saya rasa tidak. Menemukan kecocokan, bagi saya adalah perkara jujur pada diri sendiri. urusan apakah setelah tindakan yang kita ambil untuk jujur pada diri sendiri itu menghasilkan harta yang berlimpah, atau tidak, tak jadi soal utama. Yang soal utama adalah kejujuran untuk mengoptimalkan apa yang kita punya, lalu jujur untuk tiap hari bersyukur dengan pilihan yang kita ambil, karna kita enjoy. Tak harus selalu sama kisah penemuan jati diri kita dengan orang-orang dalam buku.
Dan mengenai penemuan kecocokan inilah saya belajar terseok-seok. Adalah istri saya, yang dengan jujur menilai dan menyampaikan kepada saya apa adanya saya. Saat orang lain mungkin mengapresiasi saya dengan mengatakan tulisanmu bagus, cobalah kamu tulis lalu kirim ke penerbit! Istri saya mengatakan dengan jujur bahwa tulisan saya masih berkutat seputar apa yang saya pernah alami saja, bukan sesuatu tentang imaji-imaji. Saya terbakar, dan lalu saya menulis cerpen. Enam, atau tujuh, atau sepuluh saya lupa. Sporadis, dan semua-muanya saya kirimkan ke penerbit. Tak satupun yang diterima, haha.
Tapi saya bersemangat, saya menemukan pelajaran. bahwa dengan mimpi-mimpi dan imaji-imaji, gelora kitabisa lebih nyala! istri saya memancing saya untuk menemukan diri saya. Saya dan dia, lalu bersama-sama berusaha menemukan harmoni yang membuat kami lebih bisa menemukan diri kami.
Dan PR besar untuk saya sekarang ini adalah, mengajarkan makna-makna kehidupan ini kepada anak saya, anak kami. Pencarian diri, penemuan akan kecocokan diri dengan hidup, dengan pasangan, atau dengan apa saja adalah perkara belajar. Demi Tuhan itu perkara belajar.
Dan pada pembelajaran yang baik, harus ada pula porsi mengajar. Saya percaya itu. Dalam sekian ratus buku dan pelajaran yang kita baca, saya percaya harus ada yang kita tuliskan. Sebagai bentuk syukur atas pemahaman. Sebagai sumbangsih kita untuk orang lain. Apatah lagi kepada anak, itu adalah kewajiban.
Maka itu saya sekarang sedang keras-kerasnya pula berfikir, bagaimana cara mengajarkan kepada anak saya, ilmu-ilmu yang tak hanya memenuhi rongga fikirnya, tapi pula menumbuhkan jiwanya. Menguatkan pribadinya. Sebuah ilmu yang tak hanya mengajarkannya bagaimana-bagaimananya, tapi juga memahamkan dia akan mengapa-mengapanya. Agar dia solid dan kokoh menghadapi hidup ini. Mengetahui hakikat-hakikat dibalik sesuatunya.
Teringat saya, akan pertanyaan saya sejak SMA dulu. Apa gunanya belajar differensial integral di matematika? Apa pula itu limit mendekati nol? Lintang pukang saya cari jawabnya. Tak satupun -bahkan kawan-kawan yang pandai berhitung-,  mampu menjelaskan.
Syukur saya, pada masa kerja ini, saya bertemu dengan seorang rekan yang begitu fasih menjelaskan guna hitungan-hitungan abstrak itu dalam kehidupan. Integral itu adalah sebuah teknik brilian menghitung luasan benda dengan bentuk tak beraturan, sedang limit mendekati nol dapat diaplikasikan untuk menghitung penurunan speed pesawat pada saat landing. Koreksi saya kalau saya salah.
Luar biasa, saya ingin menjadi pembelajar seperti dia, sekaligus pengajar sederhana saja tapi yang bisa memahamkan.
Akan tetapi… yang paling saya ingat sampai sekarang, bukanlah seorang kawan yang menjelaskan dengan lancar dua perhitungan abstrak itu tadi, melainkan guyonan teman masa SMA dulu.
“Kau tahu, apa gunanya kita belajar differensial integral?” katanya dengan lantang.
“Apa?” saya menyahut penasaran sungguh.
“Gunanya adalah….agar suatu ketika kalau kau menjadi guru matematika, kau bisa ajarkan anak muridmu bagaimana menghitung diferensial integral”. Dan setelah itu ingatan saya adalah saya tertawa sambil memegang-megang perut.
Semoga…dalam hidup ini saya bisa membuat dan menemukan harmoni yang apik.  Antara saya dan pekerjaan saya. Saya dan keluarga. Saya dan diri saya sendiri. Semoga pula terhindar dari mengetahui banyak ilmu-ilmu yang tidak saya paham gunanya, tak bisa pula mengajarkannya. Semoga nantinya semua pembelajaran itu bisa dengan baik saya ajarkan kepada anak saya, sampai mereka paham-sepaham-pahamnya.
Lalu sebagai kepala keluarga, rasanya masih relevan untuk mengutip pribahasa jawa tentang para pemimpin. Bahwa pemimpin itu jika didepan mereka menjadi teladan, jika ditengah mereka menyemangati, jika dibelakang mereka mendorong ke arah kemajuan. Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tutwuri handayani
Belajar dan mengajar itu sudah kepastian dalam hidup, tinggal bagaimana kita menemukan passion yang pas agar warna-warna tulisan yang kita buat bisa lebih cerah, lebih cerah

Selasa, 15 November 2011

Fungsi Produksi

A.   Definisi produksi dan tujuannya.
Dalam arti ekonomi, produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ditinjau dari kepentingan prdusen, tujuan produksi adalah menghasilkan barang untuk mendapatkan laba. Tujuan tersebut tercapai jika barang atau jasa yang di produksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
B.   Fungsi produksi / persamaan produksi.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dan tingkat ( kombinasi ) penggunaan input – input.
Secara matematis fungsi produksi adalah :
          Q = f (C,L,R,T)
Q : quantity ( jumlah barang yang di hasilkan )
F : fungsi ( symbol persmaan fungsional )
C : capital  ( modal atau sarana yang di gunakan )
L : labour ( tenaga kerja)
R : resources ( sumber daya alam )
T : technologi ( tehnologi dan kewirausahaan )
C.   Teori produksi
·        Tahapan produksi
Lapangan produksi tersebut dapat di golongkan menjadi 3 sektor produksi atau 3 tahapan produksi, yaitu :
1)   Sector produksi primer meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris
2)   Sector produksi sekunder meliputi bidang industri dan bidang perdagangan
3)   Sector produksi tersier meliputi bidang jasa / pelayanan
·        Faktor – faktor produksi
1)   Faktor produksi asli ( alam dan tenaga kerja )
2)   Faktor produksi turunan ( modal dan pengusaha )
D.  Perilaku produksi
Proses produksi dapat diartikan sebagai proses urutan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam usaha untuk mengahasilkan barang maupun jasa. Agar proses produksi mencapai titik optimum, maka diperlukan adanya peningkatan produktivitas dengan jalan menambah faktor – faktor produksi.
Akan tetapi menurut david recardo penambahan faktor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding, seperti yang di gambarkan dalam “hukum hasil lebih yang semakin berkurang “ atau “the law of diminishing returns” yang berbunyi :
“dengan satu teknik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding”.
Atau dengan kata lain tambahan hasil lama kelamaan akan menurun, meskipun faktor produksi terus bertambah.
E.   Produktivitas
Produktivitas adalah kemampuan perusahaan untuk mengahasilkan sejumlah barang dengan faktor produksi yang tersedia.
Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut :
·        Secara ektensif : yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara menambah jumlah faktor produksinya.
·        Secara intensif : yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara meningkatkan produktivitas setiap faktor produksi.
·        Rasionalisasi : yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara mengeluarkan kebijaksanaan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar produktivitas optimal.
Rasionalisasi dapat di tempuh dengan jalan :
1)   Mekanisasi : yaitu dilakukan dengan mengganti alat – alat produksi dengan mesin – mesin / alat – alat yang serba modern.
2)   Standardisasi : yaitu dilakukan dengan membuat suatu standar / ukuran dalam hal mutu,bentuk,ukuran,dan lain – lain terhadap suatu produk tertentu.
3)   Spesialisasi / pembagi kerja
4)   Menempatkan pekerja pada tempat yang sebenarnya ( the right man on the right place )
F.   Kurva kemungkinan produksi ( production possibility curve = PPC )
Kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang menggambarkan berbagai kemungkinan kombinasi maksimum output yang dihasilkan.

Biaya Produksi

BIAYA PRODUKSI DAN PENENTUANNYA

Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.

Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.

Ilmu yang mempeajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntasnsi biaya pada perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas : mencatat, mengklasifikasikan, mengintrespestasikan, menyajikan dan mengendalikan biaya dari proses produksi.

PENGELOMPOKAN BIAYA


Biaya dapat digolongkan berdasarkan sudut tinjauan, antara lain :
  1. Menurut keterlibatan biaya dalam pembuatan produk :
    1. Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-bahan yang menjadi bagian dari produk jadi.
    2. Biaya buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat dalam kegiatan proses produksi.
    3. Biaya tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik
Biaya ini terdiri dari :
·        Biaya bahan tak langsung = biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan menjadi barang.
Contoh : pengelasan pada pembuatan mobil
·        Biaya buruh tak lansung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk. Contoh : gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
    1. Biaya komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik.
Biaya ini terdiri dari :
·        Biaya penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangka kegiatan penjualan suatu produk
·        Biaya administrasi = pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan pabrik.

  1. Menurut perubahan dalam volume produksi
    1. Biaya tetap : biaya yang tidak tergantung pada volume produksi
    2. Biaya variabel : biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi

          BIAYA PRODUKSI


Cara penentuan biaya pembuatan produk :
  1. Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
  2. Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum produk tersebut dibuat.
Biaya ini terbagi atas :
    1. Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada masa yang direncanakan.
    2. Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan.

Tujuannya adalah :
  1. Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
  2. Pengukuran efesiensi
  3. Penyederhanaan prosedur pembiayaan
  4. Penilaian persediaan
  5. Penentuan harga jul.
Cara penentuan biaya standar :
  1. Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
  2. Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
  3. Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang normal
  4. Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
  5. Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik.

Jumat, 11 November 2011

PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA

PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang memengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:
Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan hutang.
Permasalahan Ekonomi Dan Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi


PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO
a. Masalah Kemiskinan dan Pemerataan
Pada akhir tahun 1996 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 22,5 juta jiwa atau sekitar 11,4% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Namun, sebagai akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997, jumlah penduduk miskin pada akhir tahun itu melonjak menjadi sebesar 47 juta jiwa atau sekitar 23,5% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Pada akhir tahun 2000, jumlah penduduk miskin turun sedikit menjadi sebesar 37,3 juta jiwa atau sekitar 19% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia.
Dari segi distribusi pendapatan nasional, penduduk Indonesia berada dalam kemiskinan. Sebagian besar kekayaan banyak dimiliki kelompok berpenghasilan besar atau kelompok kaya Indonesia.
b. Krisis Nilai Tukar
Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal tahun 1997, akhirnya menerpa perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah yang semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada pinjaman luar negeri sector swasta. Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisayang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali.
c. Masalah Utang Luar Negeri
Kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali pada saat sebelum krisis ternyata menyimpan kekhawatiran. Depresiasi penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar ASyang relative tetap dari tahun ke tahun menyebabkan sebagian besar utang luar negeri tidak dilindungi dengan fasilitas lindung nilai (hedging) sehingga pada saat krisis nilai tukar terjadi dalam sekejap nilai utang tersebut membengkak. Pada tahun1997, besarnya utang luar negeri tercatat 63% dari PDB dan pada tahun 1998 melambung menjadi 152% dari PDB.
Untuk mengatasi ini, pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak peminjam. Pemerintah juga menggandeng lembaga-lembaga keuangan internasional untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
d. Masalah Perbankan dan Kredit Macet
Besarnya utang luar negeri mengakibatkan permasalahan selanjutnya pada system perbankan. Banyak usaha yang macet karena meningkatnya beban utang mengakibatkan semakin banyaknya kredit yang macet sehingga beberapa bank mengalami kesulitan likuiditas. Kesulitan likuiditas makin parah ketika sebagian masyarakat kehilangan kepercayaannya terhadap sejumlah bank sehingga terjadi penarikan dana oleh masyarakat secarabesar-besaran (rush).
Goncangan yang terjadi pada system perbankan menimbulkan goncangan yang lebih besar pada system perbankan secara keseluruhan, sehingga perekonomian juga akan terseret ke jurang kehancuran. Alasan-alasan di atas menyebabkan pemerintah memutuskan untuk menyelamatkan bank-bankyang mengalami masalah likuiditas tersebut dengan memberikan bantuan likuiditas. Namun untuk mengendalikan laju inflasi, bank sentral harus menarik kembali uang tersebut melalui operasi pasar terbuka. Hal ini dilakukan dengan meningkatnya suku bunga SBI. Kebijakan ini kemudian menimbulkan dilema karena peningkatan suku bunga menyebabkan beban bagi para peminjam (debitor). Akibatnya tingkat kredit macet di system perbankan meningkat dengan pesat. Dilema semakin kompleks di saat system perbankan mencoba mempertahankan likuiditasyang mereka miliki dengan meningkatkan suku bungan simpanan melebihi suku bunga pinjaman sehingga mereka mengalami kerugian yang berakibat pengikisan modal yang mereka miliki.
e. Masalah Inflasi
Masalah inflasi yang terjadi di Indonesia tidak terlepas kaitannya dengan masalah krisis nilai tukar rupiah dan krisis perbankan yang selama ini terjadi. Pada tahun 2004 tingkat inflasi Indonesia pernah mencapai angka 10,5%. Ini terjadi karena harga barang-barang terus naik sebagai akibat dari dorongan permintaan yang tinggi. Tingginya laju inflasi tersebut jelas melebihi sasaran inflasi BI sehingga BI perlu melakukan pengetatan di bidang moneter. Pengetatan moneter tidak dapat dilakukan secara drastic dan berlebihan karena akan mengancam kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi perusahaan.
f. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran
Menurunnya kualitas pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2006 tercermin dari anjloknya daya serap pertumbuhan ekonomi terhadap angkatan kerja. Bila di masa lalu setiap 1% pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja hingga 240 ribu maka pada 2005-2006 setiap pertumbuhan ekonomi hanya mampu menghasilkan 40-50 ribu lapangan kerja. Berkurangnya daya serap lapangan kerja berarti meningkatnya penduduk miskin dan tingkat pengangguran. Untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan, pemerintah perlu menyelamatkan industry-industri padat karya dan perbaikan irigasi bagi pertan




PERMASALAHAN EKONOMI MIKRO
a. Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi
Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup lama dan diyakini bahwa mekanisme pasar tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Artinya, keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar tidak tercapai. Pengaruh dari krisis tersebut adalah melambungnya harga berbagai jenis barang yang di butuhkan oleh produsen dan konsumen.
Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (floor price) beras untuk membantu para petani.
b. Meningkatnya Permintaan Beras
Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.
c. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Sehubungan dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan umum bus kota, angkutan kota (angkot), dan taksi mengalami penurunan pendapatan dan mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para konsumen
pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan umum.
d. Masalah Monopoli
Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang melakukan praktik monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini akan menghancurkan para pesaing.
Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
e. Masalah Distribusi
Jalur distribusi barang dan jasa yang panjang akan mengakibatkan tingkat harga barang menjadi tinggi dan mahal ketika sampai ke tangan konsumen. Untuk itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah atau swasta untuk memperpendek jalur distribusi sehingga harga barang ketika sampai ke tangan konsumen tidak mahal. Misalnya, PT. Coca Cola Indonesia melakukan distribusi barang melalui lebihdari 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia dan didistribusikan langsung melalui ke pedagang eceran (80% pengecer) dan grosir dan 90% masuk kategori usaha kecil
Standar Kompetensi : Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
Kompetensi Dasar : – Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
- Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
Indikator : – Mendeskripsikan pengertian Ekonomi Mikro dan Makro
- Mendeskripsikan perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro
- Memberi contoh di masyarakat tentang ekonomi mikro (misal usaha industri kecil) dan ekonomi makro (misal inflasi, pendapatan nasional dll)
- Mengidentifikasi Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi (kemiskinan,pemerataan pendapatan).
- Memecahkan Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI
Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
• Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
• Sumber daya tersedia secara terbatas.
• Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
1. Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
• Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
• Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
• Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
2. Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
Dilihat dari Ekonomi Mikro Ekonomi Makro
Harga Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja) Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.
Tujuan analisis Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat. Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan
Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
1. Masalah kemiskinan
Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.
2. Masalah Keterbelangkangan
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara maju.
3. Masalah pengangguran dan kesempatan kerja
Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja
4. Masalah kekurangan modal
Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.
Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.

Jumlah dan asal utang Indonesia

Utang luar negeri Indonesia lebih didominasi oleh utang swasta. Berdasarkan data di Bank Indonesia, posisi utang luar negeri pada Maret 2006 tercatat US$ 134 miliar, pada Juni 2006 tercatat US$ 129 miliar dan Desember 2006 tercatat US$ 125,25 miliar. Sedangkan untuk utang swasta tercatat meningkat dari US$ 50,05 miliar pada September 2006 menjadi US$ 51,13 miliar pada Desember 2006.[1]
Negara-negara donor bagi Indonesia adalah:
  1. Jepang merupakan kreditur terbesar dengan USD 15,58 miliar.
  2. Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar USS 9,106 miliar
  3. Bank Dunia (World Bank) sebesar USD 8,103 miliar.
  4. Jerman dengan USD 3,809 miliar, Amerika Serikat USD 3,545 miliar
  5. Pihak lain, baik bilateral maupun multilateral sebesar USD 16,388 miliar.

Pembayaran utang

Utang luar negeri pemerintah memakan porsi anggaran negara (APBN) yang terbesar dalam satu dekade terakhir. Jumlah pembayaran pokok dan bunga utang hampir dua kali lipat anggaran pembangunan, dan memakan lebih dari separuh penerimaan pajak. Pembayaran cicilan utang sudah mengambil porsi 52% dari total penerimaan pajak yang dibayarkan rakyat sebesar Rp 219,4 triliun.[2] Jumlah utang negara Indonesia kepada sejumlah negara asing (negara donor)di luar negeri pada posisi finansial 2006, mengalami penurunan sejak 2004 lalu sehingga utang luar negeri Indonesia kini 'tinggal' USD 125.258 juta atau sekitar Rp1250 triliun lebih.[3]
Pada tahun 2006, pemerintah Indonesia melakukan pelunasan utang kepada IMF. Pelunasan sebesar 3,181,742,918 dolar AS merupakan sisa pinjaman yang seharusnya jatuh tempo pada akhir 2010.[4] Ada tiga alasan yang dikemukakan atas pembayaran utang tersebut, adalah meningkatnya suku bunga pinjaman IMF sejak kuartal ketiga 2005 dari 4,3 persen menjadi 4,58 persen; kemampuan Bank Indonesia (BI) membayar cicilan utang kepada IMF; dan masalah cadangan devisa dan kemampuan kita (Indonesia) untuk menciptakan ketahanan

Angka kemiskinan dan pengangguran

Sejak krisis, angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Berdasar data Badan Pusat Statistik Nasional Indonesia (BPS) bahwa 17,7 persen atau 39 juta penduduk Indonesia tergolong kategori penduduk miskin. Pengangguran sebanyak 10,4 persen. Di antara 100 juta angkatan kerja menganggur, 10,5 juta pengangguran terbuka.

Senin, 07 November 2011

Orang bilang gw itu baik
Mama bilang gw itu manis
Musuh bilang gw itu jahat

Ingat...!!!
Cinta itu pembodohan
Cinta itu pemborosan

Ingat...!!!
Hanya orang bodoh saja
Yang menyanjung cinta
Maka katakan fuck
Kepada orang yang kau cinta

By ; fandy

Dosa remaja zaman sekarang

Dosa remaja zaman sekarang

dosa remajaPACARAN
Namanya dah puber dan memang fitrahnya seneng sama lawan jenis, yang namanya cinta selalu jadi atribut mengasyikkan bagi kehidupan remaja. Saat diri sendiri merasa nggak dipahami orang lain, yang namanya lawan jenis selalu menjadi tempat asyik untuk curhat. Jadilah sepasang lain jenis berpacaran.
Bukannya asyik, pacaran malah full ancaman. Alloh Ta’ala memerintahkan menahan pandangan dari lawan jenis, orang pacaran malah saling pandang. Jadinya nggak patuh sama Alloh, kan? Belum masalah sentuh-menyentuh, yang kata Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam lebih baik kepala ditusuk paku besi daripada menyentuh wanita non mahram. Kalo menyentuh dah boleh-boleh aja, gimana nggak meningkat ke yang lebih ngeri? Kalo udah gini, siapa nyang rugi? Kalo nggak tobat, bisa aja rugi akhirat. Kalo sampai zina beneran, tentu juga rugi dunia.

PORNOGRAFI

Rasa ingin tahu ditambah besarnya gairah syahwat pada masa remaja membuat banyak remaja (terutama laki-laki) terperosok ke maksiat satu ini. Banyak media yang memuat pornografi. Mulai dari poster, majalah, buku, sampai VCD. Bahkan majalah Playboy yang udah masyhur kepornoannya pun udah masuk ke Indonesia setelah majalah porno lainnya eksis di negeri ini.
Menahan pandangan dari lawan jenis termasuk juga nggak liat hal-hal yang porno semacam ini. Pornografi juga memancing kejahatan seperti pelecehan seksual dan pemerkosaan. Berapa banyak kasus perkosaan berawal dari nonton VCD porno.
Alhamdulillah, nilai-nilai syariat Islam udah mulai ditegakkan di negeri kita. Setelah Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi disahkan, kita nggak aman dari tuntutan hukum dunia dalam masalah ini. Kalo ketauan liat atau bawa barang-barang berbau porno, kamu bisa dipenjara atau kena denda. Selain itu, kamu masih harus menghadapi tuntutan hukum akherat kalo nggak tobat.

ONANI MASTURBASI

Maksiat yang satu ini juga terkenal banget dilakukan oleh para remaja. Sebabnya rata-rata sama, ingin tahu dan besarnya nafsu seksual pada masa remaja. Menurut penelitian, aktivitas ini lebih banyak dilakukan remaja pria (sekitar 90%), namun ada juga remaja perempuan yang melakukannya (30%).
Sebagian orang menganggap melepaskan syahwat dengan onani/ masturbasi merupakan jalan yang lebih selamat daripada berzina. Kadar maksiat mungkin memang lebih rendah dari zina beneran. Tapi bukan berarti onani nggak terlarang. Dalam Islam, melampiaskan nafsu syahwat hanya diperkenankan dilakukan terhadap istri atau suami. Barangsiapa yang mencari pelampiasan selain itu maka mereka termasuk orang yang melampaui batas. Onani jelas termasuk jalan lain, berarti onani termasuk perbuatan melampaui batas.
Jika onani dibolehkan, tentu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam nggak perlu memerintahkan para pemuda yang belum mampu untuk menikah untuk berpuasa. Mereka yang belum mampu menikah tentu tinggal diperintahkan untuk onani. Namun kenyataannya enggak, mereka yang belum mampu menikah diperintahkan untuk berpuasa, tidak diperintahkan untuk onani. Jadi, onani tetap aja terlarang.

MUSIK

Satu hal yang biasanya remaja kurang tahu bahwa hal tersebut juga merupakan maksiat adalah mendengarkan musik. Parahnya, kehidupan remaja saat ini kayaknya nggak bisa lepas dari musik. Konsumen musik terbanyak tetap aja remaja. Buktinya, media cetak remaja, baik yang untuk cewek atau cowok, baik yang majalah atau yang tabloid, semuanya memberikan porsi ruang yang lumayan besar bagi berita musik.
Musik merupakan sesuatu yang haram karena Rasulullah bersabda tentang akan datangnya suatu kaum yang menghalalkannya. Musik merupakan senjata ampuh setan untuk melalaikan manusia dari mendengarkan Al-Quran.
Musik juga merupakan pembuka kemaksiatan lain. Orang yang suka musik mungkin akan sering menghadiri pertunjukan musik. Biasanya di pertunjukan musik, sponsornya adalah rokok. Trus, kalo beli tiket, dapat rokok gratis. Malah jadinya merokok kan? Belum lagi kalo acaranya bertempat di klub malam, pasti mereka jual minuman beralkohol juga. Udah acaranya kelar, acara lanjutannya pasti disko dan dansa bareng. Waduh, waduh,,,jangan sampe dech!

MENCONTEK

Dosa yang ini biasa terjadi di sekolah, terutama saat ulangan atau ujian. Mencontek dilakukan untuk mendapatkan nilai yang bagus. Hakikatnya, mencontek adalah menipu, baik diri sendiri maupun guru.
Hasil yang kamu peroleh mungkin memang seperti yang kamu harapkan. Tapi betulkah demikian kemampuanmu? Ingatlah, pertanggungjawaban nggak cuma didepan guru saja. Di akherat nanti, penipuan yang kamu lakukan tersebut juga harus kamu pertanggungjawabkan. Nah lo!

MEROKOK

“Nggak jantan kalo nggak merokok!”
Remaja pria kalo udah diberi cap seperti ini biasanya keder juga. Lalu, ikut-ikutan lah ia merokok. Padahal, yang jantan adalah yang nggak merokok; sendirian tanpa rokok aja udah berani menghadapi masalah hidup. Kenyataannya, rokok memang bisa menjadi pelarian orang-orang pengecut yang nggak berani menghadapi hidup.
Rokok seluruhnya mengandung racun. Bisa jadi ia malah lebih berbahaya daripada khamr. Alloh melarang kita membinasakan diri kita sendiri. Kalo begitu, menghisap rokok juga diharamkan.
Rokok juga merupakan pintu untuk merasakan hal-hal haram lainnya. Pecandu rokok bisa-bisa tertarik untuk mencampurkan ganja di rokoknya. Ganja mempunyai efek memabukkan, jadi tentu saja ganja adalah barang haram. Kalo udah kenal rokok-dan ganja- nggak lama kemudian para remaja akan mencoba obat-obat penenang. Nggak ketinggalan juga miras. Seringkali pecandu semua itu berawal dari merokok. Busyeeet..!

HAL SIA-SIA

Waktu luang bisa menjadi bumerang. Tentu, kalo kita nggak bisa memanfaatkannya untuk kebaikan. Remaja yang mudah suntuk karena kebelumstabilan emosinya, ditambah beratnya beban pelajaran di sekolah membuat mereka lebih sering memanfaatkan waktu luang untuk bersenang-senang. Masalahnya kebanyakan hal yang senang-senang itu adalah hal yang sia-sia. Contohnya adalah kebiasaan nongkrong, maen game, keluyuran di pusat perbelanjaan, dsb.
Bayangkan, jika waktu luang itu kita gunakan untuk aktifitas yang bermanfaat. Oke, mungkin kamu bosen juga. Kebanyakan remaja pikir aktifitas bermanfaat itu harus yang perlu mikir-mikir berat. Sebenarnya enggak. Asal kamu punya hobi positif maka itu juga aktivitas yang bermanfaat.
Misalnya saja kamu seneng elektronika, maka waktu luangmu bisa kamu gunakan untuk belajar pemrograman, atau bikin situs dakwah, dan lain-lainnya. Paling gampang, waktu luangmu kamu gunakan untuk membaca, menambah ilmu -dan juga sesedikit ilmu yang diberikan di sekolah umum- adalah ilmu agama. Jadi, baca buku agama pas waktu luang sangat pas buatmu.

sumber (http://www.benih.net/lifestyle/gaya-hidup/dosa-remaja-zaman-sekarang.html)

Jumat, 04 November 2011

Penawaran dan permintaan



http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7a/Supply-and-demand.svg/240px-Supply-and-demand.svg.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Harga dari suatu produk (P), ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat produksi pada harga tertentu (yaitu penawaran: S) dan tingkat keinginan dari orang-orang yang memiliki kekuatan membeli pada harga tertentu (yaitu permintaan: D). Grafik ini memperlihatkan adanya peningkatan permintaan, dari D1 ke D2, seiring dengan peningkatan harga dan kuantitas (Q) produk yang terjual.
Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.

Hukum Penawaran (The Low of Supply)
Hukum penawaran menyatakan bahwa : jumlah produk yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga, artinya : Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya, Jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan naik dan sebaliknya, ceteris paribus.

Hukum permintaan
“ Jika harga naik, maka jumlah barang/jasa yang diminta berkurang, sebaliknya jika harga barang /jasa turun, maka jumlah barang yang diminta bertambah. Hukum ini akan berlaku bila keadaan yang lain tetap (ceteris paribus)“.



referensi:
- wikipedia.org