ANimasi

Senin, 19 November 2012

Biodiversitas di Indonesia

A . Manfaat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman makhluk hidup merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai macam keragaman bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis, dan tingkatan genetik. Keanekaragaman hayati banyak memberikan manfaat bagi kehidupan, yaitu:
1. Sebagai sumber pangan, perumahan, dan kesehatan Makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan sangat tergantung pada ketersediaan tanaman dan hewan.
2. Sebagai sumber plasma nutfah
Plasma nutfah merupakan kisaran keanekaragaman genetika yang menyangkut individu-individu liar sampai bibit unggul yang ada pada masa kini. Jadi, plasma nutfah tersebut terdapat di dalam sel makhluk hidup. Manusia memanfaatkan plasma nutfah sebagai bahan baku untuk pemuliaan tanaman dan hewan.
3. Manfaat ekologik Masing-masing jenis organisme memiliki peranan di dalam ekosistemnya. Kestabilan tatanan kehidupan di suatu daerah ditentukan oleh makin beranekaragamnya jenis makhluk hidup.

B. Keunikan Biodiversitas di Indonesia
Biodiversitas di Indonesia sangat unik karena:
1. Keanekaragaman tinggi.
2. Memiliki hewan tipe oriental, Australian, dan peralihan.
3. Indonesia kaya akan flora Malesiana.
4. Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan endemik.
5. Terdapat berbagai hewan dan tumbuhan langka.

1. Keanekaragaman Tinggi
Banyaknya spesies yang ada dalam sebuah ekosistem disebut keanekaragaman hayati. Indonesia terletak di daerah tropis sehingga memiliki keanekaragaman tinggi dibandingkan dengan daerah subtropis (iklim sedang) dan kutub. Keanekaragaman yang tinggi di Indonesia dapat dijumpai di dalam lingkungan hutan hujan tropis. Di dalam hutan hujan tropis terdapat berbagai jenis tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) yang belum dimanfaatkan atau masih liar. Di dalam tubuh hewan atau tumbuhan itu tersimpan sifat-sifat unggul, yang mungkin dapat dimanfaatkan di masa mendatang. Keanekaragaman yang tinggi ini dapat dilihat dari berbagai jenis spesies yang dipunyai Indonesia.


2. Memiliki Hewan Tipe Oriental, Australian, dan Peralihan
Pada tahun 1858, Alfred Russel Wallace, yang hidup sezaman dengan Charles Darwin dan membantu mencetuskan teori evolusi seleksi alam, mengenal pola perbedaan antarsatwa pulau di Indonesia. Ia tidak mengira bahwa Kalimantan dan Sulawesi mempunyai jenis burung berbeda meski tidak dipisahkan oleh pembatas utama seperti fisik dan iklim. Berdasar pengamatannya, pada tahun 1859, Wallace menetapkan dua wilayah utama dengan menggambar garis batas di sebelah timur Kalimantan dan Bali, memisahkan satwa bagian barat dan timur. Garis Wallace membelah Selat Makassar menuju ke selatan hingga Selat Lombok. Jadi, garis tersebut memisahkan wilayah oriental (termasuk Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah Australian (Sulawesi, Papua, Irian Jaya, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur).


Keunikan hewan-hewan yang termasuk daerah oriental atau Indonesia barat, antara lain:
a. Banyak spesies mamalia (gajah, banteng, harimau, badak), ukuran tubuh besar.
b. Terdapat berbagai jenis primata (mandril, tarsius, orang utan).
c. Terdapat berbagai jenis burung (burung-burung oriental memiliki warna tidak semenarik burung daerah Australian, namun memiliki suara lebih merdu, karena umumnya dapat berkicau).
d. Terdapat berbagai hewan endemik (badak bercula satu, binturong, kukang, jalak bali, murai mengkilat, dan ayam hutan berdada merah). Sedangkan hewan-hewan yang termasuk daerah Australian atau Indonesia bagian timur, antara lain:
a. Banyak hewan berkantung (kanguru, kuskus).
b. Mamalia berukuran tubuh kecil.
c. Terdapat berbagai jenis burung dengan beranekaragam warna. Adanya garis Weber yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke arah utara ke kepulauan Aru, menjadikan Sulawesi merupakan pulau pembatas antara wilayah oriental dan Australian. Oleh karena itu, Sulawesi merupakan wilayah peralihan. Hewan-hewan yang termasuk wilayah peralihan, antara lain: maleo, berbagai jenis kupu-kupu, primata primitif (Tarsius spectra), anoa, dan babi rusa.

3. Indonesia Kaya akan Flora Malesiana
Malesiana adalah suatu daerah luas yang meliputi Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan kepulauan Solomon. Wilayah ini terletak di daerah sekitar khatulistiwa. Daerah Malesiana memiliki iklim tropis dan curah hujan yang relatif tinggi. Maka di daerah ini merupakan pemusatan pertumbuhan berbagai jenis vegetasi. Hutan di Indonesia (seperti wilayah Malesiana) merupakan bioma hutan hujan tropis, yang didominasi oleh:
a. Pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap, contohnya: meranti (Shorea sp), keruing (Dipterocarpus sp), kayu garu (Gonystylus bancanus).

b. Tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat). Selain hutan hujan tropis Indonesia juga mempunyai hutan musim dan padang rumput. Pada hutan musim banyak dijumpai tumbuhan seperti jati, mahoni, bungur, soga, dan albasia. Di Indonesia juga terdapat tipe hutan pantai di mana banyak dijumpai berbagai tumbuhan seperti pandan (Pandanus tectorius), bakung, dan bakau.

4. Indonesia Kaya Akan Hewan dan Tumbuhan Endemik
Contoh hewan endemik di Indonesia: harimau jawa, harimau bali (sudah punah), badak bercula satu di Ujung Kulon,jalak bali putih (Leucopsar rothschildi) di Bali, binturong, burung maleo di Sulawesi, dan komodo di Pulau Komodo. Contoh tumbuhan endemik di Indonesia dari genus Raflesia, seperti:
a. Raflesia patma di Nusakambangan dan Pangandaran.
b. Raflesia arnoldi endemik di Bengkulu, Sumatra Barat dan Aceh.
c. Raflesia borneensisi di Kalimantan.
5. Terdapat Berbagai Hewan dan Tumbuhan Langka Contoh hewan yang langka di Indonesia:
a. Harimau jawa (Panthera tigris sondaicus)
b. Macan kumbang (Panthera pardus)
c. Tapir (Tapirus indicus)
d. Komodo (Varanus komodensis)
e. Maleo (Macrocephalon maleo)
f. Banteng (Bos sondaicus)
g. Mandril (Nasalis larvatus)
h. Cendrawasih (Paradisea minor)
i. Kanguru pohon (Dendrolagus ursinus)
j. Kakatua raja (Probociger aterrimus)
k. Buaya muara (Crocodylus porosus)
l. Ular sanca hijau (Chondrophyton viridis)

Contoh tumbuhan yang langka di Indonesia:
a. Bedali (Radermachera gigantean)
b. Kepuh (Stereula foetida)
c. Bungur (Lagerstroemia spesiosa)
d. Nangka celeng (Arthocarpus heterophyllus)
e. Mundu (Garcinia dulcis)
f. Sawo kecik (Manilkara kauki)
g. Winong (Tetrameles nudiflora)
h. Kluwak (Pingium edule)
i. Gandaria (Bouea macrophylla)

C. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Keanekaragaman Hayati

1. Kegiatan Manusia yang Dapat Menurunkan Keanekaragaman Hayati
a. Penebangan hutan dijadikan lahan pertanian atau pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi perkotaan. Hal ini menyebabkan kerusakan habitat yang mengakibatkan menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.
b. Polusi, bahan pencemar dapat membunuh mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan.
c. Penggunaan spesies yang berlebihan untuk kepentingan manusia. Meningkatnya jumlah penduduk, sehingga keperluannya pun meningkat pula. Hal ini didukung dengan pengembangan teknologi pemanfaatan sehingga mengonsumsi keanekaragaman dengan cepat.
d. Introduksi spesies eksotik. Hal ini mengakibatkan spesies tertentu menjadi tersisihkan, sehingga spesies tertentu tersebut jarang digunakan, yang akhirnya terlupakan.
e. Pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme pengganggu atau penyakit suatu tanaman, pada kenyataannya menyebar ke lingkungan dan menjadi zat pencemar. Selain akibat kegiatan manusia, terancamnya kondisi keanekaragaman dapat disebabkan oleh faktor alam, misalnya kerusakan habitat juga dapat terjadi oleh adanya bencana alam, seperti kebakaran, gunung meletus, dan banjir.

2. Kegiatan Manusia yang Meningkatkan Keanekaragaman Hayati
a. Pemuliaan, yaitu usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang menghasilkan variasi baru (meningkatkan keanekaragaman gen).
b. Reboisasi (penghijauan), dapat meningkatkan keanekaragaman hayati. Adanya tumbuhan berarti memberikan lingkungan yang lebih baik bagi organisme lain.
c. Pembuatan taman-taman kota, yaitu memberikan keindahan dan lingkungan lebih nyaman, serta dapat meningkatkan keanekaragaman hayati.
d. Usaha manusia untuk mempertahankan keberadaan plasma nutfah yang dikenal sebagai usaha pelestarian atau konservasi. Dilakukan melalui dua cara, yaitu: secara in situ (dilaksanakan di habitat aslinya) dan pelestarian secara ex situ (dilaksanakan dengan memindahkan individu yang dilestarikan dari tempat tumbuh aslinya dan dipelihara di tempat lain).


sumber : http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/biodiversitas-di-indonesia.html#.UKosYWd1TKQ

Keanekaragaman hayati (biodiversitas)

Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan ekosistem. Gampangnya, keanekaragaman hayati adalah semua jenis perbedaan antar mahkluk hidup.
Berdasarkan hal tersebut, para pakar membedakan keanekaragaman hayati menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

1. Keanekaragaman gen

Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam kromosom. Setiap individu mempunyai kromosom yang membawa sifat menurun (gen) dan terdapat di dalam inti sel. Perbedaan jumlah dan susunan faktor menurun tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen.
Makhluk hidup satu spesies (satu jenis) bisa memiliki bentuk, sifat, atau ukuran yang berbeda. Bahkan pada anak kembar sekalipun terdapat perbedaan. Semua perbedaan yang terdapat dalam satu spesies ini disebabkan karena perbedaan gen.
anekaayam Keanekaragaman hayati (biodiversitas)
Perbedaan sesama ayam (satu spesies) termasuk keanekaragaman gen

Jadi, keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini misalnya, tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna. Atau perbedaan apa pun yang ditemui pada sesama ayam petelor dalam satu kandang.

2. Keanekaragaman jenis

Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (interhibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. Kumpulan makhluk hidup satu spesies atau satu jenis inilah yang disebut dengan populasi.
Keanekaragaman jenis adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup antar jenis atau antar spesies. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies (keanekaragaman gen).
keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati (biodiversitas)
Keanekaragaman jenis adalah perbedaan makhluk hidup antar spesies. Contohnya sangat banyak.
Contohnya, dalam keluarga kacang-kacangan dikenal kacang tanah, kacang buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-lain. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut kita dapat dengan mudah membedakannya karena di antara mereka ditemukan ciri khas yang sama. Akan tetapi, ukuran tubuh atau batang, kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji, serta rasanya berbeda.
Contoh lainnya terlihat keanekaragaman jenis pada pohon kelapa, pohon pinang, dan juga pada pohon palem.

3. Keanekaragaman ekosistem

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada lingkungan tersebut akan dihuni berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan.
Perbedaan komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Komponen biotik dan abiotik di berbagai daerah tersebut juga bervariasi baik mengenai kualitas maupun kuantitasnya. Variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi ini akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem. Contoh ekosistem adalah: hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lain-lain.
Jadi keanekaragaman ekosistem adalah segala perbedaan yang terdapat antar ekosistem. Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis (spesies).
Keanekaragaman%252520Hayati Keanekaragaman hayati (biodiversitas)hutan1 Keanekaragaman hayati (biodiversitas)Sonoran%252520Desert Keanekaragaman hayati (biodiversitas)tropis Keanekaragaman hayati (biodiversitas)
Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena keanekaragaman gen dan keanekaragaman spesies
Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem misalnya: pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.
Simpulannya adalah, keanekaragaman gen menyebabkan munculnya keanekaragaman species, dan akhirnya menyebabkan munculnya keanekaragaman ekosistem. Itu semua disebut keanekaragaman hayati


sumber : http://biologimediacentre.com/keanekaragaman-hayati-biodiversitas/

Sabtu, 10 November 2012

penduduk

Pengertian penduduk. Definisi penduduk. Pengertian kependudukan. Pengertian bukan penduduk. Pengertian penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah. Definisi kependudukan.
Pengertian bukan warga negara. Perbedaan penduduk dan bukan penduduk. Bukan penduduk adalah. Definisi penduduk menurut para ahli. Pengertian jumlah penduduk. Pengertian orang asing. Konsep kependudukan di indonesia.
Pengertian penduduk indonesia. Bukan penduduk. Arti kependudukan. Penduduk. Arti penduduk. Pengertian ledakan penduduk. Defenisi penduduk.
Pengertian kependudukan menurut para ahli. Definisi kependudukan menurut para ahli. Penduduk menurut para ahli. Konsep kependudukan. Defenisi kependudukan. Pengertian pendudukan. Penduduk dan bukan penduduk.
Pengertian penduduk adalah. Konsep penduduk. Arti bukan penduduk. Pengertian penduduk negara. Definisi bukan penduduk. Devinisi penduduk. Perbedaan antara penduduk dan bukan penduduk.
Definisi penduduk indonesia. Pengertian non penduduk. Pengertian penduduk dan contohnya. Definisi jumlah penduduk. Penduduk menurut ahli. Pengertian penduduk menurut. Pengertian penduduk bukan penduduk.
Pengertian dari penduduk. Perbedaan penduduk dengan bukan penduduk. Arti penduduk dan bukan penduduk. Kependudukan menurut para ahli. Pengertian bukan penduduk adalah. Pengertian kuantitas penduduk. Definisi penduduk dan bukan penduduk.
Makala kependudukan. Jelaskan konsep tentang penduduk. Definisi orang asing. Definisi ledakan penduduk. Arti berdomisili. Pengertian berdomisili. Definisi dari penduduk.
Perbedaan penduduk dan masyarakat. Defenisi kependudukan menurut para ahli. Perbedaan rakyat dan penduduk. Pengertian penduduk bukan warga negara. Pengertiaan penduduk. Arti penduduk menurut para ahli. Gambar penduduk.
Makalah pengertian penduduk. Pengertian kuantitas penduduk indonesia. Kependudukan. Arti kependudukan menurut para ahli. Pengertian dari bukan penduduk. Penduduk pengertian. Pengetian penduduk.
Perbedaan penduduk dan warga negara. Pengertian tentang penduduk. Pengertian kependudukan adalah. Perbedaan warga negara dan penduduk. Penjelasan penduduk. Contoh penduduk dan bukan penduduk. Pengertian definisi penduduk.
Pengertian dan definisi penduduk. Pengertian penduduk dan non penduduk. Definisi penduduk adalah. Pengertian penduduk bukan penduduk warga negara dan bukan warga negara. Apa pengertian penduduk. Penertian penduduk. Perbedaan penduduk dan kependudukan.
Konsep kependudukan indonesia. Pengertian penduduk dan warga negara. Terbentuknya suatu bangsa. Arti ledakan penduduk. Apa arti penduduk. Pengertian jumlah penduduk indonesia. Pengertian konsep penduduk.
Apa arti kependudukan. Perbedaan penduduk. Pengertian jumlah penduduk adalah. Perbedaan penduduk dan non penduduk. Pengertian ledakan penduduk adalah. Apa yang di maksud dengan penduduk indonesia. Bukan penduduk wikipedia.
Pengertian rakyat penduduk bukan penduduk. Devinisi kependudukan.

Jumat, 09 November 2012

Cara Cerdik Menghemat Listrik

Kenaikan tarif dasar listrik di masa sekarang ini menjadikan kita sedikit pusing dalam memanage pemakaian listrik di rumah. Apalagi saat ini barang-barang rumah tangga banyak yang menggunakan listrik. Kecenderungannya, biaya listrik yang harus kita keluarkan akan terus melonjak. Dan dengan sistem pulsa token yang diterapkan oleh PLN saat ini kita pun harus siap dan waspada untuk terus memantau sisa pulsa  yang ada, hingga jangan sampai listrik tiba-tiba habis dan semuanya akan mati.
Lalu bagaimana ya caranya kita mengatasi problem ini? karena jujur saja, saya juga biasa menghabiskan cukup banyak pulsa listrik untuk menghidupkan berbagai macam peralatan rumah tangga. Mulai dari lampu, setrika, kulkas, rice cooker, komputer, dan laptop. Apalagi nanti kalau sudah ada mesin cuci kali yah.. duh pusing juga nih sebagai bapak rumah tangga hehe.
Diambil dari majalah elfata, saya akan sharing nih untuk anda yang sedang pusing dalam memanage pemakaian listrik di rumah. Alhamdulillah, ternyata ada pemakaian barang-barang elektronik yang bisa kita siasati. Apa sajakah itu?
  1. Ganti lampu pijar dengan lampu neon. Efisiensi lampu pijar lebih rendah daripada lampu neon. Lampu pijar banyak mengkonsumsi listrik namun banyak pula efek panas yang ia hasilkan. Jadi, sebenarnya lampu pijar tidak begitu terang namun memakan listrik banyak. Lampu neon lebih sedikit mengkonsumsi listrik, namun orang sering terganggu dengan getaran sinarnya. Alhamdulillah, saat ini sudah diproduksi lampu neon dengan tabung yang bersebelahan sehingga getaran yang keluar dari masing-masing tabung saling meniadakan. Walhasil, lampu neon baru ini tidak menghasilkan getaran sinar yang dulu dikeluhkan. Lampu neon yang seperti ini biasa dipromosikan sebagai lampu hemat energi.
  2. Hindari menggunakan alat elektronik secara berbarengan. Bila anda menyetrika, jangan hidupkan mesin air, begitu juga sebaliknya. Lakukanlah bergantian untuk alat-alat yang membutuhkan watt besar.
  3. Matikan secara benar-benar mati alat-alat elektronik yang punya modus power on stand by, seperti TV, VCD/DVD player, Monitor komputer dll. Promosinya, alat-alat berstand by power ini lebih menghemat listrik. Kenyataannya malah tidak. Selama dalam keadaan stand by, sebenarnya alat-alat elektronik ini mengkonsumsi listrik juga. Jika setiap waktu alat-alat seperti ini terpasang dalam keadaan stand by, berapa banyak bea listrik yang dikeluarkan? Mulai saat ini, matikan alat-alat tersebut secara benar.
  4. Setrikalah pakaian secara sekaligus. Artinya, jangan memakai setrika listrik secara sering namun pakaian yang disetrika cuma sedikit. Pakailah setrika listrik secara kadang-kadang saja namun dengan setrikaan yang banyak. Karena proses pemanasan setrika memakan daya listrik yang banyak. Jika sering digunakan tentu daya listrik juga sering terkonsumsi.
  5. Tempatkan bagian belakang kulkas agak jauh dengan dinding, minimal 15 cm. Semakin dekat dengan dinding, kulkas akan semakin aktif melakukan pendiningan. Proses pendinginan kulkas memakan daya listrik. Juga, jangan sering membuka pintu kulkas, membuka pintu kulkas dalam waktu lama berarti menambah tarikan listrik.
  6. Biasakan pula mematikan barang-barang elektronik yang tidak sedang dipakai. Matikan pula lampu yang tidak terpakai. Matikan juga pompa air listrik jika tidak terpakai.
Nah, demikianlah beberapa tips dalam menghemat pemakaian listrik. Memang terkadang kita sering lupa, namun dengan sedikit-sedikit kita menghemat tentunya akan mengurangi jumlah pemakain listrik kita. Semoga bermanfaat :) 

sumber :  http://themenworlds.com/2012/04/04/cara-cerdik-menghemat-listrik/

Ingin Hemat Listrik Jutaan Rupiah per Tahun, Ini Caranya

Jakarta - Pemerintah melalui Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia (EECCHI) di bawah Kementerian ESDM memberikan tips hemat listrik untuk konsumen rumah tangga. Bagaimana caranya?

Dikutip dari situs EECCHI, Kamis (23/8/2012), disampaikan sektor rumah tangga mengkonsumsi kira-kira 11% dari total energi di Indonesia. Upaya efisiensi energi di sektor ini sangatlah penting, bukan hanya untuk menghemat biaya pemakaian energi di rumah tangga tersebut, namun juga untuk mengerem pemakaian energi secara keseluruhan.

Sebagai langkah awal upaya efisiensi energi di rumah tangga, penghuni rumah harus mengetahui jenis peralatan yang paling banyak mengkonsumsi energi. Di Indonesia, alat-alat seperti pendingin ruangan, pemanas dan pompa air serta peralatan elektronik merupakan sumber utama konsumsi listrik di sektor rumah tangga. Untuk membantu menghitung perkiraan jumlah pemakaian dan biaya listrik per bulan di suatu rumah,

Lokasi dan bentuk desain rumah juga memainkan peran penting dalam efisiensi energi khususnya dalam hal pengaturan suhu dan pencahayaan. Misalnya, bukaan-bukaan dalam sebuah bangunan rumah seperti pintu dan jendela sebaiknya dibangun menghadap Utara atau Selatan agar tidak secara langsung tersinar matahari.

Hal ini akan mengurangi panas yang masuk ke dalam rumah khususnya pada siang hari. Dengan memasang lebih banyak jendela, maka cahaya alami dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga menghemat penggunaan lampu.

Memastikan tidak ada celah atau ruang hampa di antara dinding, seal jendela atau pintu juga membantu menjaga agar udara panas tidah mudah masuk ke dalam rumah sehingga beban AC tidak terlalu berat. Sirkulasi udara yang baik di dalam rumah melalui langit-langit yang lebih tinggi atau sistem ventilasi yang efektif juga akan mengurangi beban AC.

EECCHI memberikan cara menghemat listrik hingga Rp 5,4 juta per tahun, dengan asumsi perhitungan adalah rumah daya pasang R2 (pelanggan listrik di atas 2.200 volt ampere (VA) sampai 6.600 VA) dengan tarif Rp 890/kwh.

sumber : http://finance.detik.com/read/2012/08/23/080322/1996642/1034/ingin-hemat-listrik-jutaan-rupiah-per-tahun-ini-caranya

Ini Cara Menghemat Penggunaan Listrik di Rumah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menekan pengeluaran beaya listrik atau hemat energi  bisa  dilakukan dari hal yang sangat sederhana.  Tidak jarang perilaku mempergunakan elektronik justru membuat penggunaan listrik menjadi boros. Nah, inilah beberapa tips yang bisa Anda lakukan :
- Sebelum membeli kulkas pilih produk sesuai kebutuhan. Ukuran yang  makin besar,  makin besar pula  daya yang dibutuhkan. Isi kulkas secukupnya sehingga pendinginan lebih efektif.
- Sering buka tutup kulkas akan membuat penggunaan listrik makin boros. Jangan memasukan benda panas ke dalam kulkas yang akan membuat kulkas kerja lebih berat
- Untuk penggunaan lampu, gunakan lampu CFL/flourescent. Satu penggunaan lampu  CFL setara dengan 6-10 lampu bolam.
- Gunakan televisi LED/LCD karena menghemat penggunaan  energi litrik. Stel bhrighnees seminimal mungkin. Cabut kabel TV jika tidak digunakan.
- Maksimalkan bukaan pada dinding bangunan dapat meminimalisir penggunaan lampu AC sehingga  lebih hemat energi.
- Pemakaian element air dalam desain bangunan dengan kolam air di dalam ruangan dapat memberikan kesejukan dan menurunkan suhu ruangan.

sumber : http://www.tribunnews.com/2012/06/23/ini-cara-menghemat-penggunaan-listrik-di-rumah

Kamis, 08 November 2012

SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN IPTEK

Dengan pesatnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) diperlukan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan Iptek untuk memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global.
Tap MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang GarisGaris Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1999-2004 mengamanatkan bahwa untuk mempercepat pencapaian tujuan negara sebagaimana disebutkan pada Pembukaan UUD 1945, bangsa Indonesia harus menyadari pentingnya fungsi dan peran Iptek, serta secara sungguh?sungguh melaksanakan langkah-langkah dalam memperkuat penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan Iptek.
Untuk itu, disusun Undang?Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dikenal dengan Sisnas Iptek atau Sisnas P3 Iptek dan diberlakulkan sejak 29 Juli 2002.
Sisnas P3 Iptek dikembangkan berdasar asas Iman dan Taqwa (IMTAQ) kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanggung jawab negara, kesisteman dan percepatan, kebenaran ilmiah, kebebasan berfikir, kebebasan akademis, serta asas tanggung jawab akademis; dengan tujuan memperkuat daya dukung Iptek bagi keperluan mempercepat pencapaian tujuan negara, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan negara dalam pergaulan intemasional.
Adapun fungsi Sisnas P3 Iptek adalah membentuk pola hubungan yang saling memperkuat diantara 3 (tiga) unsur sebagai berikut:
  1. Kelembagaan Iptek yang terdiri atas Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Badan Usaha, dan Lembaga Penunjang;
  2. Sumber Daya Iptek yang terdiri atas keahlian, kepakaran, kompetensi manusia dan pengorganisasiannya, kekayaan intelektual dan informasi, serta sarana dan prasarana Iptek;
  3. Jaringan lptek yang merupakan hubungan interaktif antara kelembagaan Iptek, dalam penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan Iptek.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah salah satu kelembagaan Iptek yang sudah ada saat UU ini diberlakukan.
Salah satu fungsi yang diselenggarakan BPPT berdasarkan Keppres 103 Tahun 2002 adalah melakukan pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang pengkajian dan penerapan tekno[ogi dalam rangka inovasi, difusi, dan pengembangan kapasitas, serta pembinaan alih teknologi; dengan kewenangan antara lain penerapan sistem informasi teknologi, serta pemberian rekomendasi penerapan teknologi dan melaksanakan audit teknologi. Dengan diberlakukannya UU ini, tugas, fungsi se rta kewenangan BPPT dalam penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan Iptek semakin penting.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam UU ini antara lain:
  1. Lembaga litbang (termasuk BPPT) berfungsi menumbuhkan kemampuan pemajuan Iptek dengan tanggung jawab mencari berbagai invensi di bidang Iptek serta menggali potensi pendayagunaannya.
  2. Perguruan tinggi dan lembaga litbang wajib mengusahakan pembentulkan Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya guna meningkatkan pengelolaan kekayaan intelektual.
  3. Perguruan tinggi dan lembaga litbang mempunyai hak dan kewajiban atas alih teknologi serta pelayanan jasa Iptek, antara lain:
    1. a. mengusahakan akh teknologi kekayaan intelektual dan hasil kegiatan litbang kepada badan usaha, pemerintah, dan masyarakat
    2. berhak menggunakan pendapatan yang diperoleh dari hasil alih teknologi dan pelayanan jasa Iptek untuk mengembangkan diri.
  4. Perguruan tinggi dan lembaga litbang wajib mengusahakan penyebaran informasi hasil kegiatan litbang dan kekayaan intelektual yang dimiliki selama tidak mengurangi kepentingan perlindungan kekayaan intelektual.
  5. Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib mengalokasikan anggaran yang memadai untuk memacu akselerasi penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan Iptek. Sedangkan badan usaha diminta mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk meningkatkan kemampuan perekayasaan, inovasi dan difusi teknologi dalam meningkatkan kinerja produksi dan daya saing barang/jasa yang dihasilkan.
  6. Adanya sanksi administratif bagi pelanggaran ketentuan perizinan dalam melaksanakan kegiatan litbang dan penerapan Iptek yang beresiko tinggi dan berbahaya, serta sanksi pidana bagi pelaku kegiatan litbang dan penerapan Iptek yang beresiko tinggi dan berbahaya tanpa memperoleh izin dari Pemerintah, dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 bulan dan/atau denda paling banyak Rp.50 juta.
UU ini diharapkan dapat memberikan landasan hukum bagi pelaksanaan kerja dan pertumbuhan kelembagaan Iptek; disamping mendorong pertumbuhan dan pendayagunaan Sumber Daya Iptek secara lebih efektif; menggalakkan pembentukan Jaringan Iptek sehingga kapasitas dan kemampuannya dapat bersinergi secara optimal; serta mengikat semua pihak untuk berperan serta secara aktif. (FK) 

sumber :  http://www.iptek.net.id/ind/?mnu=5&ch=regulasi&id=256#makalah1

Perkembangan IPTEK, Lingkungan dan Budaya Bangsa

Anny Sulaswatty
Kepala Biro Hukum dan Humas  KNRT

Ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan, budaya bangsa merupakan tiga unsur yang sangat erat hubungannya dalam peradaban manusia yang tinggal di planet bumi. Kondisi adaptasi terhadap lingkungan bagi pijakan manusia telah melahirkan pengetahuan dan cara atau teknologi yang tepat guna untuk kesinambungan kehidupan dimuka bumi. Lingkungan tempat seluruh kehidupan makhluk hidup dimuka planet bumi merupakan kondisi awal yang kemudian akan memberi tantangan bagi para penghuni untuk beradaptasi yang kemudian berlanjut dengan perkembangan perilakunya.

Adaptasi yang telah berlangsung sejak manusia pertama ada dan berlanjut secara turun temurun dengan kenaikan jumlah penghuni yang makin lama makin menyebar, makin pula memberi peluang munculnya pemikiran adaptasi dalam kelangsungan hidup. Kondisi adaptasi terhadap lingkungan bagi pijakan manusia telah melahirkan pengetahuan dan cara atau teknologi yang tepat guna untuk kesinambungan kehidupan di muka bumi.Konsep dasar pemikiran munculnya pengetahuan dan teknologi ini, berdasarkan pada kenyataan bahwa kondisi lingkungan menjadikan dasar bagi munculnya iptek dan budaya/perilaku dalam adaptasi dan kehidupan sehari-hari.  Hal ini dapat dipelajari dari kondisi lingkungan yang kerapatan penghuninya yang padat/rapat dengan munculnya tantangan dari alam yang sering memberikan bencana seperti yang umumnya terjadi dikawasan daerah sub tropis. Sehingga kawasan sub tropis umumnya memberikan kontribusi yang cukup tinggi dalam peradaban dan budaya manusia dari jaman dulu hingga kini. Kenyataan sejarah membuktikan, bahwa manusia yang tinggal di kawasan sub tropis telah terlebih dahulu  maju dari kawasan lainnya di bumi. Oleh karena itu, ekspansi dan perluasan kekuasaan umumnya dilakukan oleh para penghuni yang tinggal di kawasan tersebut dari dahulu hingga jaman modern di abad milinium ke tiga. Dari perkembangan yang sedang berlangsung, memberikan arah dan pandangan bahwa iptek dan budaya lahir dari kondisi lingkungan dan upaya adaptasi dalam menyikapi kondisi lingkungan alam dan sekitarnya.

Wilayah Indonesia yang secara geografis berada dikawasan tropis dengan lingkungan alam dan sekitarnya cukup bersahabat, kondisi perkembangan iptek awalnya tergantung dari perkembangan peradaban yang  awalnya  dijajah oleh bangsa lain yang umumnya berasal dari kawasan sub tropis, (Belanda,  Inggris, Jepang dan Sekutu).

Kondisi awal yang umumnya kurang mendukung, masih terciptanya budaya dengan kemudahan dalam kehidupan dengan kejadian rendah terhadap bencana alam ini, telah memberikan perhatian dan kepedulian tentang penciptaan pengetahuan dan teknologi berjalan sesuai kondisi yang berkembang.  Sehingga perkembangan iptek dari awal masih sangat tergantung pada perkembangan di tingkat global. Dari perjalanan Bangsa Indonesia sejak jaman kemerdekaan hingga kini, pengelolaan dan pembinaan iptek terkesan ketergantungan pada iptek manca negara, hingga landasan dasar iptek yang cocok dan sesuai dengan kondisi lingkungan di Indonesia kurang mendapat perhatian dan dukungan.

Kondisi ini  umumnya bersamaan dengan ekspansi dan budaya asing telah merebak dan berkembang pula di bumi pertiwi di Indonesia. Adanya upaya pemanfaatan iptek  tanpa dilandasi dasar pengetahuan  kuat yang berlangsung menjelang akhir abad 20, dengan catatan adopsi iptek dari manca negara, telah memberikan kondisi yang kurang berkembang sebagaimana mestinya. Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan perkembangan kondisi lingkungan mungkin akan dapat dibangun dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang terjadi di bumi pertiwi yang berada di kawasan tropis.

Pembangunan landasan dasar ini mutlak diperlukan saat ini manakala pembangunan dasar yang kuat tersebut dilanjutkan dengan upaya untuk mengembangkan mekanisme yang sesuai dan cocok serta penyesuaian/adaptasi dengan iptek manca negara yang kian merebak.

Karena para ahli dan pemikir dengan kualifikasi pendidikan pasca sarjana dari manca negara, penyesuaian diri dengan pengarahan dan pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan merupakan bagian dari pembangunan dasar iptek yang mungkin akan dapat menahan ketergantungan iptek dari manca negara.

Kemudian pembenahan diri kedalam kaitan dengan sistem pemantauan, pengarsipan dan sosialisasi yang berjenjang dan berkelanjutan akan dapat memberi kontribusi tercapainya landasan iptek di Indonesia. Perkembangan yang  telah terjadi dengan masuknya iptek dan budaya manca negara seyogyanya ditelusuri dan dikaji untuk diiringi dengan upaya penyelarasan dan sosialisasi meluas. Dengan adanya kondisi iptek yang tidak tentu arah dengan kondisi lingkungan yang telah berubah telah memberi kondisi yang kini berkembang dengan catatan adanya kecenderungan : Telah ada perlindungan atas produk asli Indonesia (patent produk tertentu), Bencana makin sering namun terlambat dan minim teknologi penanggulangan, Produk pangan (beras) mulai tergantung dari manca negara selebihnya masih tergantung impor, dan lainnya yang terkait.

Dari kondisi iptek saat ini yang umumnya cenderung tergantung pada perkembangan kondisi tingkat internasional, diikuti pula dengan masuknya budaya asing, telah menghantar pada kenyataan budaya bangsa makin kehilangan keasliannya. Selanjutnya dari wacana dan perkembangan budaya iptek dan budaya bangsa Indonesia yang makin pudar keasliannya, maka upaya strategis dan sinergis untuk menyelaraskan kondisi ini seyogyanya perlu penyadaran diri.

Pembangunan landasan masyarakat akan iptek (capacity building development) yang berkelanjutan mungkin merupakan cara yang dapat dilakukan dalam rangka pengentasan kondisi yang makin menjerumuskan pada situasi dan kondisi yang kurang diharapkan oleh kita bangsa Indonesia. Kenyataannya, globalisasi IPTEK dan budaya telah berkembang dan berlangsung. Apakah kita akan berdiam diri atau berupaya agar tidak larut/tenggelam ?.

Kesemuanya ini ditengahkan dalam rangka penyadaran diri dalam pembangunan landasan dari IPTEK (base line) yang spesifik dan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia dengan adat ke Timurannya. 
 
sumber : http://www.ristek.go.id/?module=News%20News&id=3640

Rabu, 24 Oktober 2012

TWA. Tanjung Keluang (HD)


       Tanam wisata alam tanjung keluang berada di kalimantan, dipantai ini merupakan habitat peneluran penyu dan kura-kura. ancaman penyu ini berasal dari alam dan manusia. kalo dari alami yaitu dari perdator dan bencana alam sedangkan dari manusia yaitu dari pemburuan liar dan perusakan habitat.tanam wisata alam tanjung keluang merupakan salah astu habitat penyu yang paling aman di indonesia sedangkan SDM setempat berupaya meleatarikan penyu-penyu di indonesia


Sumber :
http://www.youtube.com/watch?v=uNkctZSXqig

Kerusakan Pesisir Laut Manyar-Part 2


     Untuk mencapai tujuan-tujuan pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan, maka perlu dirumuskan suatu pengelolaan (strategic plan), mengintegrasikan setiap kepentingan dalam keseimbangan (proporsionality) antar dimensi ekologis, dimensi sosial, antar sektoral, disiplin ilmu dan segenap pelaku pembangunan (stakeholders). Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi lingkungan adalah dengan cara merehabilitasi mangrove dan menkonservasi lahan mangrove yang masih ada.
          pembangunan pabrik menyebabkan kerusakan ekosistem d tambak. pipa sebagai alat pendingin mesin dan pipa juga sebagai alat pembuang limbah kelaut.magruf merupakan salah satu komponen penting d laut. akibat kerusakan mangruf burung" pada punah.


Sumber :
http://www.youtube.com/watch?v=XbRrQ_-RUUs&feature=fvsr 



Jumat, 12 Oktober 2012

Tentang Kenakalan Remaja

Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :
1. Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3. Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
- reaksi frustasi diri
- gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
- kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
- kurangnya pengawasan dari orang tua
- dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
- dasar-dasar agama yang kurang.
- tidak adanya media penyalur bakat/hobi
- masalah yang dipendam
- keluarga broken home
- pengaruh kawan sepermainan
-dll
Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja :
- membolos sekolah
- kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- perilaku seksual pranikah
- perkelahian antar pelajar
-dll

Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja

.
- Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga masalah anak-anaknya segera dapat terselesaikan.
- Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini.
- Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti televisi, radio, akses internet, handphone, dll.
- Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah.
- Sebagai orang tua sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai positif. Jika ada dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
-dll
Itulah yang dapat saya paparkan tentang kenakalan remaja, mulai dari pengertian kenakalan remaja, Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja, Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja sampai dengan Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Masukan-masukan sangat diterima sebagai bahan perbaikan dari artikel ini, karena mungkin banyak terdapat kekurangan di sana-sini. :D

Sumber : 
http://www.idafazz.com/tentang-kenakalan-remaja.php

narkoba

Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.

Jenis-jenis Narkoba

Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
 1.    Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang  menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut  bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang  diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi  pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
        Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
  • Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
  • Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.
  • Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
2.      Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :
  • Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
  • Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
  • Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
  • Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.
3.     Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
  • Rokok
  • Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
  • Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.

Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
  1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
  2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.
Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau gejala dini dari seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1.   Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
2.   Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.
3.   Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.

Akibat Penyalahgunaan Narkoba Pengertian Narkoba

Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan. Untuk itu katakan Say no to drugs….!!!

Sumber : 
belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/