ANimasi

Rabu, 23 Oktober 2013

Ekonomi Teknik

Definisi Ekonomi Teknik

1. Adalah suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis yang terkandung dalam suatu rencana kegiatan teknik (engineering)

2. Ekonomi Teknik terlibat dengan formulasi, estimasi dan evaluasi keluaran ekonomi ketika tersedia alternatif-alternatif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

3. Ekonomi Teknik terlibat dengan aplikasi hubungan matematis tertentu yang membantu membandingkan alternatif-alternatif ekonomi

 Dapat disimpulkan bahwa :

Ekonomi Teknik merupakan bagian ilmu ekonomi yang memuat tentang bagaimana membuat sebuah keputusan (decision making) dimana dibatasi oleh ragam permasalahan yang berhubungan dengan seorang ahli teknik sehingga menghasilkan pilihan yang terbaik dari berbagai alternatif pilihan. Keputusan yang diambil berdasarkan suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi.

 Masalah yang dapat diselesaikan menggunakan analisis Ekonomi Teknik adalah masalah yang memiliki tiga karakteristik berikut:


1. Masalah itu cukup penting, dan memerlukan pemikiran dan usaha serius dalam pemecahannya.

2. Masalah tersebut tidak dapat diselesaikan dalam benak kita tapi memerlukan analisis yang teliti yang mengorganisasikan setiap elemen masalah dan semua konsekuensi yang mungkin terjadi, dan tidak dapat diselesaikan sekaligus.

3. Masalah itu memiliki aspek ekononis yang cukup penting sebagai komponen yang mengarahkan analisis pada keputusan.

b) Ruang Lingkup Ekonomi Teknik

Engineering (rekayasa) adalah profesi/disiplin dimana pengetahuan tentang matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-cara untuk penggunaan secara ekonomis bahan-bahan dan sumber alam untuk kepentingan umat manusia.

Dari definisi ini aspek-aspek ekonomi dari engineering (Engineering Economic/ Ekonomi Teknik) dititik beratkan pada aspek-aspek fisik. Jelas, bahwa pada dasarnya ekonomi merupakan bagian dari engineering yang dilaksanakan dengan baik.

Alternatif-alternatif timbul karena adanya keterbatasan dari sumber daya (manusia, material, uang, mesin, kesempatan, dll). Dengan berbagai alternatif yang ada tersebut maka diperlukan sebuah perhitunganuntuk mendapatkan pilihan yang terbaik secara ekonomi, baik ketika membandingkan berbagai alternative rancangan, membuat keputusan investasi modal, mengevalusai kesempatan finansial, dll.

Analisa Ekonomi Teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti, merupakan pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian.

Sehingga penting mengetahui :


1. Prediksi kondisi masa yang akan datang


2. Perkembangan teknologi

3. Sinergi antara proyek-proyek yang didanai

Namun demikian keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan berbagai presikdi-prediksi yang masuk akal) terkadang terdapat juga perbedaan terhadap kenyataannya, yang lebih dikenal RISIKO. Dalam pengambilan keputusannya yang berdasar faktor-faktor (parameter) tertentu yang tidak diketahui dengan pasti mengharuskan kita menganalisa sebesara besar pengaruh faktor-faktor tersebut saling mempengaruhinya, yang dikenal analisis SENSITIVITAS.

Sumber-sumber ketidakpastian:

1. Kemungkinan ketidakakuratan estimasi yang digunakan dalam analisis

2. Jenis bisnis yang berkaitan dengan kesehatan perekonomia masa depan

3. Jenis fisik bangunan dan peralatan yang digunakan

4. Lama (waktu) periode yang diasumsikan



c) Tahapan Pengambilan Keputusan Ekonomi Teknik

Seorang ahli teknik selalu dihadapkan pada permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan lebih dari satu alternatif, setidaknya alternatif untuk melakukan sesuatu (do action) dan tidak melakukan sesuatu (do nothing). Untuk memperoleh alternatif terbaik, setiap alternatif tersebut harus dinilai dengan kriteria yang sama. Langkah-langkah pengambilan keputusan dapat dilihat pada gambar berikut.


1. Mengenali Masalah

John Dewey seorang filsuf Amerika mengatakan “Suatu masalah yang didefinisikan secara benar adalah masalah yang sebagian telah terselesaikan”. Itu berarti hanya masalah yang telah dikenali dengan benarlah yang berpotensi untuk diselesaikan, tanpa mengenali masalah dengan benar kita akan tersesat sehingga solusi yang tepat tidak akan pernah tercapai. Masalah dapat dikenali oleh berbagai pihak terkait, bisa oleh pemilik masalah sebagai pengambil keputusan, pemecah masalah seperti insinyur atau manajer, atau oleh para operator yang langsung berhubungan dengan hal-hal teknis.

Beberapa masalah berikut cocok diselesaikan dengan analisis ekonomi teknis, identifikasi yang mana saja?

a. Mana yang lebih baik membeli mobil bermesin disel atau bermesin bensin?

b. Haruskah mesin otomatis dibeli untuk menggantikan tiga orang pekerja manual saat ini?

c. Apakah bijak menjadwalkan kelas subuh untuk menhindari kemacetan di pagi hari?

d. Apakah lebih baik anda pindah jurusan ke Teknik Listrik?

e. Seseorang yang akan anda nikahi bekerja dengan gaji yang rendah, sedangkan yang lain adalah profesional bergaji tinggi, mana yang akan anda pilih?

2. Menetapkan Tujuan dan Sasaran

Masalah adalah situasi yang menghambat tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan. Di perusahaan masalah utama akan terkait dengan tidak tercapainya profit, dan masalah yang dihadapi para individu umumnya terkait dengan tidak tercapainya kepuasan. Tujuan-tujuan yang bersifat umum diatas seringkali diuraikan menjadi tujuan yang lebih sempit, spesifik, dan kuantitatif. Misalnya “perusahaan harus membuat 1000 unit produk bulan ini” atau “saya harus melunasi cicilan rumah tahun ini”adalah sasaran yang menggambarkan tujuan.

3. Menyusun Data yang Relevan


Keputusan yang baik adalah keputusan yang dibuat dengan memanfaatkan informasi tepat yang diperoleh dengan menyusun data yang akurat dan relevan. Di jaman informasi seperti sekarang ini, jumlah data sangat melimpah namun sulit dirangkai menjadi informasi yang berarti. Dalam mengembangkan informasi itu analis harus dapat memilih data yang relevan dan menentukan apakah nilainya sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya. Dalam proses pengambilan keputusan, menyusun data yang relevan adalah salah satu bagian yang paling sulit. 

4. Mengidentifikasi Alternatif yang Layak

Harus diyakini bahwa setiap masalah memiliki lebih dari satu alternatif solusi, yakini juga bahwa jika hanya terdapat satu-satunya solusi maka itu tidak bisa disebut masalah. Dari sekian banyak cara penyelesaian masalah, hanya ada sebagian alternatif yang layak dipertimbangkan sebagai solusi potensial, namun demikian perlu kehati-hatian untuk tidak menentukan alternatif terbaik pada tahap ini, jika itu terjadi maka solusi yang didapatkan mungkin bukan yang terbaik. Untuk memilih alternatif yang layak dapat dilakukan melalui proses urun rembuk (brainstorming), kemudian dibuat daftar alternatif yang layak dan yang tidak layak beserta dengan alasan-alasannya. Ada beberapa alternatif yang dengan mudah dieliminasi dengan alasan yang jelas seperti ketiadaan material, keterbatasan teknologi, dan keterbatasan waktu. 

5. Menetapkan Kriteria Penilaian Alternatif

Alternatif terbaik dipilih dengan menilai berdasarkan kriteria tertentu, kata terbaik menunjukan bahwa penilaian pada dasarnya bisa bersifat kualitatif meliputi spektrum paling buruk – buruk – cukup – baik – lebih baik – paling baik, dengan demikian baik buruknya suatu alternatif akan bersifat relatif. Bayangkan jika seorang dinyatakan bersalah oleh hakim dan diberikan alternatif untuk membayar denda satu juta rupiah atau kurungan tiga hari, secara multak tidak ada pilihan yang menarik tapi berdasarkan nilai relatif setiap orang dapat memutuskan mana pilihan yang lebih tidak menarik, pada kasus ini berlaku adagium “make the best of a bad situation” – memilih yang terbaik dari yang terburuk. 

Untuk menilai suatu alternatif dapat dilakukan dengan cara yang berbeda, misalnya :

a. Menghasilkan paling sedikit kerusakan ekologi

b. Memperbaiki distribusi kekayaan penduduk

c. Menggunakan uang secara efisiensi ekonomis

d. Minimasi pengeluaran uang

e. Memastikan bahwa yang mendapatkan benefit dari keputusan lebih banyak daripada yang menderita akibat keputusan itu

f. Minimasi waktu pencapaian tujuan

g. Minimasi pengangguran 

Semua masalah analisis ekonomi akan termasuk salah satu kategori berikut:


a. Input sama, tujuannya adalah meningkatkan utilisasi sumber daya, kriteria yang digunakan adalah maksimasi benefit atau  output


b. Output sama, tujuannya melakukan efisiensi sumberdaya, kriteria yang digunakan adalah minimasi biaya atau input lainnya.

c. Input dan output tidak sama, adalah memaksimalkan selisih antara benefit dan biaya, kriteria yang digunakan adalah maksimasi profit.

6. Membangun Model Keterhubungan

Pada tahap ini semua elemen yang telah diidentifikasi (yaitu tujuan, data dan informasi, alternatif potensial, dan kriteria) digabungkan. Hubungan dari elemen-elemen itu direpresentasikan menjadi model matematika yang menunjukan hubungan antara variabel.

7. Memprediksi Keluaran Alternatif

Model yang dibangun tersebut digunakan untuk memprediksi keluaran (outcome) dari setiap alternatif, perlu diingat bahwa setiap alternatif itu bisa menghasilkan keluaran yang beragam, misalnya keluaran untuk alternatif mobil yang akan digunakan untuk mengirimkan barang bisa berupa jumlah bahan bakar, tingkat polutan, kapasitas angkut, atau kecepatan mobil. Tapi guna menghindari komplikasi yang tidak perlu maka pengambiilan keputusan diasumsikan menggunakan keluaran tunggal, dan keluaran-keluaran lain diabaikan.

8. Memilih Alternatif Terbaik

Memilih alternatif terbaik berdasarkan kriteria yang ditetapkan, pengambilan keputusan ini harus dilakukan secara hati-hati dan diyakini bahwa solusi terbaik untuk masalah itu telah ditemukan. 

9. Audit Pasca Keputusan

Audit pasca keputusan penting dilakukan untuk menjamin apa yang diproyeksikan akan tercapai. Jika semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian masalah itu menyadari bahwa rekomendasi mereka akan diaudit tingkat keberhasilannya maka mereka akan bekerja lebih realistis dan menghindari kesalahan yang akibat rasa optimis yang berlebihan.

d) Proses Pengambilan Keputusan Ekonomi Teknik

Dalam proses pengambilan keputusan, diantaranya diperlukan pemahaman mengenai aspek-aspek perencanaan usaha. Aspek-aspek perencanaan usaha memilliki tahapan sebagai berikut:

1. Analisis situasi

Pada tahapan ini perlu diketahui situasi dan kondisi pasar yang akan dijadikan obyek usaha, baik yang menyangkut produk yang prospektif, lokasi, karakteristik konsumen, segmen pasar yang akan dirujuk  dan semua aspek yang menyangkut kemungkinan usaha apa yang sebaiknya akan dibuat atau dikembangkan.

Sumber informasi yang dapat diperoleh untuk mendapatkan gambaran situasi pasar potensial dari usaha yang akan dikembangkan antara lain : Media massa (koran, majalah, televisi, radio), internet, melihat langsung di lapangan (survey pasar) atau informasi yang diperoleh dari teman (kolega) yang mengelola suatu usaha.

Berdasarkan informasi awal yang diperoleh maka usaha apa yang akan dilakukan dapat segera dianalisis kemungkinan pelaksanaan dan kelayakannya. Perkiraan target produksi produk dalam kaitan  dengan perencanaan usaha dapat ditentukan dengan menggunakan metode peramalan (forecasting).

2. Pemahaman tentang organisasi dan tata laksana perusahaan

Dalam tahapan ini seorang wirausaha perlu mengetahui dan menguasai beberapa aspek penting dalam mengelola usaha seperti :

a. Bagaimana menentukan harga pokok dan harga jual produk, penentuan volume produksi dan penentuan titik impas (Break Even Point), serta sistem pembukuan keuangan.

b. Pengetahuan tentang konsep bunga uang (cara hitung bunga) yang diperlukan dalam menentukan seberapa besar tingkat keuntungan perusahaan dapat diperoleh dan untuk antisipasi kegiatan usaha yang sistem keuangannya melibatkan perbankan (mis : modal diperoleh dari pinjaman bank).

c. Kemampuan dalam menganalisis alternatif usaha yang paling menguntungkan sehingga usaha yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan dalam jangka waktu yang lama atau bisa dialih generasikan.

3. Studi kelayakan usaha

Sebagai tahapan akhir dari kegiatan perencanaan usaha adalah menganalisis kelayakan ekonomi dari usaha yang akan didirikan. Bekal pengetahuan dasar sebelumnya akan dapat menunjang dalam melakukan analisis kelayakan ekonomi kegiatan usaha. Untuk menganalisis kelayakan ekonomi dari suatu usaha diperlukan perkiraan (estimasi) pendapatan dan pengeluaran biaya yang terjadi seandainya usaha tersebut jadi dillaksanakan.

Oleh karena pada tahapan ini baru berupa perencanaan, amak dalam analisisnya diperlukan harga atau nilai-nilai perkiraan (shadow price) yang dapat diperoleh dengan pendekatan metode peramalan (forecasting). Data analisis yang dapat digunakan diperoleh dari informasi pada tahap awal kegiatanperencanaan usaha. Secara umum kelayakan ekonomi suatu usaha didasarkan atas beberapa kriteria kelayakan, antara lain :


a. Nilai sekarang bersih dari keuntungan (Net Present Value)

b. Perbandingan antara nilai sekarang pendapatan hasil usaha dengan nilai sekarang biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu usaha selama kurun waktu investasi tertentu (Benefit Cost Ratio).


c. Nilai suku bunga yang dihasilkan oleh suatu usaha yang dilakukan dibandingkan dengan suku bunga bank yang berlaku saat ini (Internal Rate of Return).

Apabila semua kriteria kelayakan ekonomi tersebut terpenuhi, maka kegiatan usaha dapat dilakukan.Perkembangan, studi, dan aplikasi dari setiap disiplin ilmu dimulai dengan pondasi dasar. Penentuan pondasi ekonomi teknik merupakan suatu kumpulan prinsip-prinsip, atau konsep-konsep dasar, yang memberikan ajaran komprehensif dalam mengembangkan metodologi. Ada 7 langkah dasar disiplin ilmu ini yaitu:

LANGKAH 1 : MEMBUAT ALTERNATIF-ALTERNATIF 

Pemilihan keputusan diantara alternatif-alternatif. Alternatif-alternatif tersebut perlu diidentifikasi dan  kemudian dicari analisisnya secara berurutan

LANGKAH 2 : FOKUSKAN PADA PERBEDAAN-PERBEDAAN 

Hanya perbedaan yang berarti dari hasil diantara alternatif-alternatif yang relevan dengan perbandingan yang harus dipertimbangkan dalam keputusan itu.

LANGKAH 3 : GUNAKAN SUATU TITIK PANDANG YANG KONSISTEN 

Hasil dari alternatif, aspek ekonomi dan lainnya harus dikembangkan secara konsisten dari suatu titik pandang yang ditetapkan.


LANGKAH 4 : GUNAKAN SATUAN UKURAN UMUM

Menggunakan satuan yang umum dalam menghitung hasil untuk mempermudah analisis dan perbandingan dari alternatif.

LANGKAH 5 : PERTIMBANGKAN SEMUA KRITERIA YANG RELEVAN

Pemilihan suatu alternatif yang dikehendaki (pengambilan keputusan) memerlukan penggunaan suatu kriteria (atau beberapa kriteria). Proses keputusan harus mempertimbangkan baik hasil dalam satuan moneter dan pernyataan lain.

LANGKAH 6 : MEMBUAT TEGAS SUATU KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian berkaitan dengan pemroyeksian (atau perkiraan) hasil-hasil alternatif saat mendatang dan harus dikenal dalam analisis dan perbandingan mereka.

LANGKAH 7 : TINJAU KEMBALI KEPUTUSAN SAUDARA


Perbaiki hasil keputusan terhadap hasil dari suatu proses penyesuaian diri (adaptive); terhadap yang dapat dipraktekkan secara luas, hasil yang diproyeksikan semula dari alternatif terpilih secara berturut-turut harus dibandingkan dengan hasil sebenarnya yang dicapai.

e) Analisis Pengambilan Keputusan dan Prosesnya

Suatu studi ekonomi teknik dilakukan dengan menggunakan suatu prosedur terstruktur dan teknik-teknik pemodelan secara matematis. Hasil analisis ekonomi kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan yang melibatkan dua alternatif atau lebih dan biasanya termasuk pengetahuan analisis engineering.

Suatu prosedur analisis ekonomi teknik yang baik menggabungkan prinsip-prinsip dasar yang terdiri dari 7 langkah. Prosedur 7 langkah juga digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam proses disain teknik.

Dalam hal ini, kegiatan proses disain membagi informasi untuk langkah-langkah terkait dalam prosedur analisis ekonomi. Hubungan umum antara kegiatan-kegiatan dalam proses disain dan langkah-langkah dari prosedur analisis ekonomi diperlihatkan dalam tabel berikut.

Dalam hal ini, kegiatan proses disain membagi informasi untuk langkah-langkah terkait dalam prosedur analisis ekonomi. Hubungan umum antara kegiatan-kegiatan dalam proses disain dan langkah-langkah dari prosedur analisis ekonomi diperlihatkan dalam tabel berikut.


Proses Disain Teknik 

Prosedur Analisis Ekonomi Teknik 

Aktivitas :

- Perlu definisi masalah

- Perlu perumusan masalah dan evaluasi

- Synthesis dari masalah dan alternatif-alternatif

- Analisis, optimasi dan evaluasi

- Spesifikasi alternatif yang diinginkan


- Komunikasi 


Langkah:

- Mengenal, merumuskan dan mengeval-uasi masalah

- Membuat kelayakan dari alternatif-alternatif

- Membuat aliran dana untuk setiap alternatif-alternatif

- Penentuan criteria

- Analisis dan perbandingan dari alternatif-alternatif

- Pemilihan alternatif yang diharapkan

- Pemantauan unjuk kerja dan pasca evaluasi 

Analisis Pribadi

 Hubungan Ekonomi Teknik dengan Elektro


Engineering (rekayasa) adalah profesi/disiplin ilmu dimana pengetahuan tentang matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-cara untuk penggunaan secara ekonomis bahan-bahan dan sumber alam untuk kepentingan umat manusia.

Dalam kegiatan teknik rekayasa sebuah alat diperlukan dana investasi untuk menunjang pengerjaan kegiatan tersebut. Dimana investasi merupakan modal yang digunakan untuk sebuah kegiatan penelitian atau pembangunan yang diberikan oleh perusahaan/seseorang bersifat jangka panjang. Maka keputusan dalam ekonomi teknik diperlukan supaya investasi/ modal yang diberikan memberikan keuntungan pada masa yang akan datang. Aspek-aspek keputusan dalam ekonomi teknik diantaranya adalah keputusan yang berhubungan dengan investasi, bunga, depresiasi, serta nilai waktu dari uang.

Beberapa kasus bidang Elektro yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi teknik, diantaranya adalah sebagai berikut :

· Pemilihan disain terbaik untuk prototipe Solar Cell yang sesuai dengan modal yang diberikan.

· Pemilihan motor induksi yang paling cocok untuk operasi pembuatan peralatan otomotif.

· Rekomendasi apakah harus dibeli atau tidak kincir dalam sebuah pembangkit tenaga listrik.

Dari gambaran ini dapat dilihat ekonomi teknik melibatkan pertimbangan yang sangat teknis. Jadi, ekonomi teknik melibatkan analisis secara teknis, dengan menitik-beratkan pada aspek fisik/ material keuangan dan memiliki tujuan dalam membantu pengambilan keputusan.

Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan untuk melakukan seorang ahli teknik harus dapat mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat bukan keputusan yang tanpa pertimbangan. Tentunya, untuk mengambil keputusan yang tepat, diperlukan dasar-dasar pertimbangan. Dasar-dasar pertimbangan itulah yang disebut dengan alternatif-alternatif dalam mengambil keputusan.


Kegunaannya di Elektro/ Kehidupan

Mengapa ekonomi teknik penting bagi ahli teknik?

· Keputusan yang dibuat ahli teknik biasanya merupakan hasil dari pemilihan satu diantara beberapa alternatif.

· Keputusan menunjukkan pilihan bagaimana sejumlah uang diinvestasikan dengan cara yang terbaik.

· Sejumlah uang tersebut juga sebagai modal yg jumlahnya biasanya terbatas.

· Keputusan bagaimana menginvestasikan modal akan secara bervariasi memberikan perubahan di masa mendatang dengan harapan akan lebih baik.


Peran ekonomi teknik dalam pengambilan keputusan ?

· Ingat : manusia yang membuat keputusan – bukan “alat” yang digunakan.

· Ekonomi teknik adalah seperangkat alat yang membantu pengambilan keputusan tetapi tidak dapat membuat keputusan untuk manusia.


· Ekonomi teknik terutama didasarkan pada perkiraan kejadian di masa mendatang- harus berhubungan dengan resiko dan ketidak-pastian.


· Analisis ekonomi teknik : perkiraan yg terbaik dari apa yang diharapkan akan terjadi.






Contoh di dalam displin Ilmu Elektro

Perpindahan Menuju Teknologi TV Digital

Di Indonesia agar segera diluncurkan teknologi televisi digital karena Pemerintah juga berpendapat bahwa teknologi tersebut lebih efisien dalam penggunaan kanal frekuensi dibandingkan teknologi analog yang selama ini dipergunakan. Berdasarkan master plan televisi yang tengah disusun, pemerintah akan mengalokasikan 14 kanal frekuensi. 10 kanal frekuensi kini telah dialokasikan bagi televisi swasta yang telah beroperasi. Satu kanal untuk TVRI, satu kanal untuk televisi lokal, dan dua kanal untuk televisi digital.
Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital, siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
Perbedaan TV Digital dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya, kebanyakan TV di Indonesia, masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekuensi Carrier, sedangkan pada pada sistim digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
Orang awam pun dapat membedakan dengan mudah, jika TV analog signalnya lemah (misalnya, problem pada antena) maka gambar yang diterima akan banyak ‘semut’ tetapi jika TV Digital yang terjadi adalah bukan ‘semut’ melainkan gambar yang lengket seperti kalau kita menonton VCD yang rusak. Kualitas Digital jadi lebih bagus, karena dengan format digital banyak hal dipermudah.
Kemunculan televisi digital di Indonesia harus dipikirkan dampak dan konsekuensinya karena selama ini masih banyak masyarakat yang menggunakan dan terbiasa dengan telivisi analog. Keuntungan dan sedikit ketidaknyamanan yang mau tidak mau harus diterima dengan peralihan ke TV digital ini antara lain: 
Perlunya pesawat TV baru atau paling tidak kita perlu membeli TV Tuner baru yang harganya bisa dibilang cukup mahal. Hal tersebut akan menimbulkan dampak yang besar, mengingat hampir seluruh komponen pertelevisian di Indonesia masih menggunakan komponen analog, sehingga kemajuan tekhnologi televisi digital ini dapat mematikan usaha-usaha kecil yang selama ini telah ada. Karenanya hal ini mewajibkan Pemerintah untuk mensosialisasikan lebih rinci kepada masyarakat. 
Mahalnya perangkat transmisi dan operasional broadcast berbasis teknologi digital merupakan persoalan tersendiri bagi kemampuan industri televisi di Indonesia. Bagaimanapun untuk bisa menyiarkan program secara digital, perangkat pemancar memang harus diganti dengan perangkat baru yang memiliki sistem modulasi frekuensi secara digital. Untuk mem-back up operasional sehari-hari saja dengan tingkat persaingan antar sesama radio dan televisi swasta nasional saja sudah sangat berat, apalagi untuk harus mengalokasikan sekian persen pemasukan iklan untuk digunakan bagi digitalisasi. Selain itu, dalam masa transisi, stasiun televisi harus siaran multicast atau operasional di dua saluran secara paralel: analog dan digital, karena tetap memberi kesempatan pada masyarakat yang belum dapat membeli televisi digital. 
Bagaimanapun pada era penyiaran digital telah terjadi konvergensi antarteknologi penyiaran (broadcasting), teknologi komunikasi (telepon), dan teknologi internet (IT). Dalam era penyiaran digital, ketiga teknologi tersebut sudah menyatu dalam satu media transmisi. Dengan demikian akses masyarakat untuk memperoleh ataupun menyampaikan informasi menjadi semakin mudah dan terbuka. 
Terjadinya migrasi dari era penyiaran analog menuju era penyiaran digital, yang memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak, akan membuka peluang lebih luas bagi para pelaku penyiaran dalam menjalankan fungsinya dan dapat memberikan peluang lebih banyak bagi masyarakat luas untuk terlibat dalam industri penyiaran ini. 
Momentum penyiaran digital dapat membuka peluang yang lebih banyak bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan ekonominya. Peluang usaha di bidang rumah produksi, pembuatan aplikasi-aplikasi audio, video dan multimedia, industri senetron, film, hiburan, komedi dan sejenisnya menjadi potensi baru untuk menghidupkan ekonomi masyarakat. 



Sumber Referensi :
http://belajarekonomiteknik.blogspot.com/
http://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/10/03/konsep-dasar-ekonomi-teknik/
http://sii-lukman-oneheart.blogspot.com/2010/11/definisi-ekonomi-teknik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar