·
Pengertian Cash Flow
Arus Kas (Cash Flow) adalah arus masuk dan arus
keluar kas atau setara kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat
likuid, berjangka pendek dan yang cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah
tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan (Ikatan
Akuntan Indonesia 2004 : 2.2). Arus Kas adalah arus kas masuk operasi dengan
pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan arus kas operasi dimasa
mendatang (Brigham dan Houston 2001 : 47).
Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa Arus Kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas dalam
periode tertentu yang berjangka pendek dalam pengelolaan uang yang dimiliki
perusahaan.
· Fungsi Dana pada pengaturan Cash Flow
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas
adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan
atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
1. fungsi likuiditas, yaitu dana yang
tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat
relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
2. fungsi
anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya
beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3. capital
growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan
jangka waktu relatif panjang.
· Kas dan Ekuivalen Kas
Pada laporan arus kas, kas mempunyai arti yang
lebih luas, yaitu tidak hanya kas dalam perusahaan tapi juga kas di bank. Kas
mencakup juga ekuivalensi kas, yang merupakan investasi yang sangat likuid yang
dapat dikonversikan ke dalam bentuk kas setiap saat (Hongren dkk 1989 : 845).
Laporan arus kas menjelaskan perubahan kas dan ekuivalen kas.
Kas hanya meliputi pos-pos yang tersedia untuk
membayar kewajiban. Sedangkan ekuivalen kas adalah investasi jangka pendek yang
sangat likuid dengan dua karakteristik tambahan (Dyckman dkk 2001 : 552), yaitu
:
a. Dapat segera dikonversi menjadi kas dalam
jumlah yang sudah diketahui dan tetap.
b. Sudah sangat mendekati jatuh tempo sehingga
resiko terjadinya fluktuasi nilai pasar akibat perubahan suku bunga tidak
signifikan.
Ekuivalen kas disatukan dengan kas untuk tujuan penyusunan laporan arus kas
karena sekuritas yang memenuhi kriteria sebagai ekuivalen kas yang meliputi
dana pasar, uang, kertas komersial, serta obligasi, surat hutang tanpa bunga,
dan wesel pemerintah secara ekonomis setara kas.
· Bagian-bagian Cash Flow
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri
dari:
1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan
diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan
dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang,
hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri
dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan
dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain
pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan
pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu
kontinyu dan intermitan.
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini
menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi
defisit.
· Kategori Cash Flow
Semua arus kas masuk dan arus kas keluar
diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kategori : Operasi, Investasi,
Pendanaan. Pengklasifikasian arus kas ini penting dilakukan untuk mengevaluasi
arus kas yang telah terjadi dan memprediksi arus kas masa depan.
a. Arus Kas Operasi (Operating Cash Flow).
Arus kas operasi dikaitkan dengan kegiatan
memproduksi dan menyerahkan barang, menyediakan jasa, serta transaksi lainnya
yang diperhitungkan dalam penentuan laba. Arus kas Operasi adalah semua arus
yang tidak didefinisikan sebagai kegiatan investasi atau pendanaan. Arus kas
operasi mencakup berikut ini:
1. Keterkaitannya dengan laba merupakan alasan
untuk mengklasifikasikan arus tersebut sebagai arus kas operasi.
2. Arus kas dari transaksi lainnya yang pada awalnya mungkin merupakan arus
investasi atau pendanaan, diklasifikasikan sebagai arus operasi jika
berhubungan dengan kegiatan usaha yang utama.
b. Arus Kas Investasi (Investing Cash Flow)
Arus kas investasi dikaitkan dengan investasi
dalam dan pelepasan (disposisi) aktiva pabrik serta sekuritas hutang dan ekuitas
tertentu, memberikan dan menagih pinjaman, serta kegiatan strategis lainnya.
Kategori ini penting untuk mengidentifikasi rencana pertumbuhan perusahaan.
Kategori ini mencakup hal-hal berikut
1. Selisih antara arus kas masuk dan arus kas
keluar investasi adalah arus kas masuk/arus keluar bersih dari kegiatan
investasi.
2. Perbedaan mendasar antara arus kas keluar
operasi dan investasi terletak pada periode manfaat yang di antisipasi.
3. Keuntungan dan kerugian dari operasi yang
dihentikan serta
transaksi yang menimbulkan pos-pos luar biasa
seringkali dikaitkan dngan arus kas investasi.
c. Arus Kas Pendanaan (Financing Cash Flow)
Arus kas pembiayaan dikaitkan dengan perolehan
sumber daya dari pemilik dan pemberian pengembalian atas investasi mereka,
peminjaman uang, dan pembayaran kembali pokok pinjaman. Selisih antara arus kas
masuk dan arus kas keluar pendanaan merupakan arus kas masuk (keluar) bersih
dari kegiatan pendanaan.
Ø Kegunaan Cash Flow
· Manfaat Cash Flow
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat
berguna bagi beberapa pihak terutama management. Diantaranya:
1. Cash flow merupakan alat pengkontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat
ukur keberhasilan dalam mencapai target yang di tetapkan, dapat juga digunakan
sebagai alat penaksir kebutuhan di masa yang akan datang.
2. Dalam penyusunan cash flow harus diperhatikan
yang mana saja yang dapat mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi
contoh; pengakuan adanya kerugian piutang, adanya pengkuan atau pembebanan
depresiasi, adanya pembayaran stock defidend merupakan sesuatu yang tidak
mempengaruhi cash flow.
3. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash
flow dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mambayar bunga atau mengembalikan
pinjamannya.
4. Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan dana
adalah sama dan perhitungan penerimaan cash flow hanya memasukan penjualan
secara tunai sedangkan hasil penjualan kredit baru akan dimasukan setelah
benar-benar diterima secara tunai.
5. Dalam penerapannya sebelum membuat cash flow,
tentukan besarnya kas minimum yang tersedia (safety cash balance), apabila pada
estimasi cash out flow lebih besar dari pada cash flow in maka akan terjadi
deficit. Salah satu cara untuk menutup deficit tersebut adalah dengan
mengajikan pinjaman ke bank.
6. Asumsi merupakan suatu konsep dasar yang harus
diterapkan walau pun angapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, semakin
banyak anggapan yang digunakan (pada umumnya tidak sesuai kenyataan) akan
banyak kelemahan pada analisa tsb.
· Tujuan Laporan Cash Flow
Laporan arus kas dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan berikut ini (Hongren
dkk 1989 : 845) :
a. Untuk memperkirakan arus kas masa datang. Dalam banyak kasus, sumber dan
penggunaan kas perusahaan tidaklah berubah secara dramatis dari tahun ke tahun.
Oleh karena itu, penerimaan dan pengeluaran kas dapat diterima sebagai alat
yang baik untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa datang.
b. Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan
manajemen. Laporan arus kas akan melaporkan kegiatan investasi perusahaan,
sehingga memberikan informasi arus kas kepada investor dan kreditor untuk
mengevaluasi keputusan manajer.
c. Untuk menentukan kemampuan perusahaan membayar
deviden kepada pemegang saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada
kreditor.
d. Laporan arus kas membantu investor dan kreditor
untuk mengetahui apakah perusahaan bisa melakukan pembayaran – pembayaran ini.
e. Untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
f. Adanya kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan yang mempunyai laba bersih
yang cukup tetapi kas yang rendah menyebabkan diperlukannya informasi arus kas.
Tujuan Laporan Arus Kas adalah memberikan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas (Dyckman dkk 2001
: 550). Informasi arus kas membantu pemakai untuk menilai :
a. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas.
b. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban.
c. Penyebab terjadinya perbedaan antara laba dan arus kas terkait.
d. Pengaruh kegiatan investasi dan pembiayaan (pendanaan) yang menggunakan kas
dan yang tidak (non kas) terhadap posisi keuangan perusahaan.
Ø Tahapan Cash Flow
· Prosedur Penyusunan Laporan Cash Flow
Ada
beberapa pendekatan untuk menyusun laporan arus kas yang digunakan dalam
praktek, yang masing-masing bertujuan mengidentifikasi melalui analisis
transaksi hal-hal berikut ini :
a. Arus kas operasi, investasi, dan pendanaan.
b. Transaksi investasi dan pendanaan non kas yang signifikan.
c. Pos-pos yang merekonsiliasi laba dan arus kas operasi bersih.
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 2 yang dapat dipergunakan
perusahaan terdapat dua metode untuk menyajikan laoran arus kas, yaitu :
a. Metode Langsung
Metode
langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode
langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih
banyak untuk mengambil keputusan.
b.
Metode Tidak Langsung
Penyusunan
laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan
menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas
operasi.
Kedua metode tersebut mendatangkan jumlah sub-total yang sama untuk kegiatan
operasi, kegiatan investasi, kegiatan pendanaan dan arus kas bersih selama
periode tertentu. Metode tersebut berbeda hanya dalam cara menunjukkan arus kas
dari kegiatan operasi.
Penyusunan anggaran kas, menurut Riyanto (1978 :
90), dapat dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut :
a. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional
perusahaan. Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi operasi (operating
transactions). Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit (kekurangan) kas atau
surplus (kelebihan) kas.
b. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau
sumber-sumber lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas. Juga disusun
estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali.
Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi
finansiil (financial transaction).
c. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah
adanya transaksi finansiil. Anggaran kas yang final ini merupakan gabungan dari
transaksi operasional dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi
penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.
· Tahapan Penyusunan Cash Flow
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas.
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran.
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi
deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi financial dan budget kas yang final.
Contoh Soal
1. Sebuah perusahaan makanan ringan sedang
merencanakan mendirikan cabang untuk wilayah timur Indonesia. Modal yang
tersedia adalah 900 juta dengan MARR 10%. Kebutuhan investasi, aliran kas
tahunan, dan umur dari alternatif-alternatif yang dipertimbangkan adalah
sebagai berikut:
a. Berapa banyak alternatif ”mutually
excusive” yang bisa dihasilkan dari alternatif-alternatif soal di atas?
b. Tentukan keputusan dari perusahaan
tersebut dengan menggunakan analisa Present Worth.
c. Jika umur masing-masing alternatif
1,2,3,4, dan 5 di atas dirubah menjadi 7,8,5,6 dan 7, selesaikan kembali
persoalan option soal (a) da (b) di atas.
d. Selesaikan masing-masing
alternatif-alternatif di atas dengan metode ROR untuk umur yang sama 7 tahun dan untuk umur yang berbeda seperti
soal (c).
2. Sebuah
perusahaan merencanakan membeli mesin bubut seharga 150 juta. Pengoperasiannya
diharapkan bisa mendatangkan hasil sebesar Rp 20 juta per tahun selama 8 tahun.
Nilai sisa 10 juta di akhir tahun ke-8. Untuk membeli mesin tadi, perusahaan
meminjam Rp 80 juta dari Bank dengan bunga majemuk 6% setiap tahun dan sisanya
sebesar 70 juta diambil dari dana internal kas perusahaan. Pembayaran pinjaman
termasuk bunga akan dilakukan selama 5 tahun dengan jumlah yang sama tiap
tahun. Bila MARR yang digunakan (baik untuk kas operasional maupun pembiayaan)
adalah 8 % per tahun, apakah realisasi rencana pembelian tadi menguntungkan
perusahaan tersebut?
3. PT.Timbul Tenggelam,tbk sedang memikirkan untuk
memasang sebuah mesin baru sebagai pengganti mesin yang sudah ada. Mesin baru
ini harganya Rp 30 juta dengan estimasi masa pakai 12 tahun dan nilai sisa 2
juta. Ongkos-ongkos oprasional dan perawatan rata-rata Rp 1 juta per tahun.
Mesin yang telah dimiliki saat ini dipasang 4 tahun yang lalu dengan ongkos
awal Rp 20 juta dan pada saat itu diperkirakan masa pakainya 10 tahun dengan
nilai sisa Rp 5 juta. Harga jual dari mesin yang telah terpakai ini adalah Rp 7
juta pada saat ini dan data-data ongkos untuk 3 tahun yang akan datang adalah
sebagai berikut:
a. Dengan tingkat bunga 10% lakukan analisa biaya
tahunan untuk menentukan apakah cukup ekonomiskah untuk melakukan pemasangan
mesin tersebut?
b. Apa yang anda lakukan jika ternyata tidak
ekonomis pada persoalan diatas?
4. Sebuah mesin pengangkat beban memiliki harga Rp
70 juta dan akan didepresiasi dengan metode garis lurus selama 5 tahun sampai
nilai sisanya nol. Pendapatan kotor yang dihasilkan oleh mesin ini adalah Rp 45
juta pertahun. Pengeluaran operasional untuk tahun 1 sampai 5 masing-masing
adalah Rp 15 juta, Rp 16 juta, Rp 17 juta, Rp 18 juta dan Rp 19 juta. Pajak
pendapatan yang dikenakan adalah 34% dan MARR setelah pajak adalah 10%.
Hitunglah NPV (Net Present Value) dari aliran kas setelah pajak untuk mesin
tersebut.
5. Hitunglah besarnya depresiasi tiap tahun dan
besarnya nilai buku tiap akhir tahun dari sebuah asset yang nilai awalnya
adalah Rp.50 juta, umurnya 4 tahun dan nilai sisanya Rp.10 juta dengan
menggunakan:
a. Metode SL (Straight Line)
b. Metode SOYD (Sum Of Year Digits)
c. Metode DDB (Double Declining Balance)
d. Metode SF (Sinking Fund) dengan tingkat bunga
10%
Sumber Referensi :
http://kelompok20itbseamolecb5.wordpress.com/2011/12/23/sekilas-mengenai-cash-flow/
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow/
http://kazekage08suna.blogspot.com/2010/01/arus-kas-cash-flow.html
http://info-ekonomi-teknik.blogspot.com/2010/06/contoh-contoh-soal-ekonomi-teknik.html
http://ekonomiteknik112081081.blogspot.com/2012/02/contoh-soal.html
http://ekonomiteknik112081081.blogspot.com/search/label/Soal-soal%20%20Bunga%20Nominal%20%20%20dan%20Efektif